Marwan Anggap Dolar Menguat Berkah Desa, Poempida: Menteri yang Aneh!

Minggu, 22 Maret 2015 – 13:55 WIB
Poempida Hidayatulloh. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra), Poempida Hidayatulloh menilai aneh seorang menteri yang menyebut naiknya dolar Amerika Serikat membawa berkah bagi desa dan daerah tertinggal. Apalagi, alasannya produk kerajinan daerah tertinggal tercipta dari kreativitas lokal, sehingga ada muatan corak budaya atau citarasa khas daerah yang membuatnya makin unik, menarik di mata konsumen mancanegara.

"Naiknya nilai dolar itu adalah bencana ekonomi bagi Indonesia. Itu harus disadari oleh pemerintah, apalagi yang bicara seorang menteri," kata Poempida, Minggu (22/3).

BACA JUGA: Ini Peran Penting Anggota ISIS yang Ditangkap Densus 88

Menurut Poempida, produk kreatif dari mana pun juga di Indonesia mendadak menjadi sangat murah di mata negara lain, jika nilai tukar rupiah melemah.

"Bisa saja ini akan mengangkat ekspor, tapi sang menteri tidak berani membahas secara rinci berapa potensi ekspor yang bisa terjadi," ujar politikus Partai Golkar ini.

BACA JUGA: Densus 88 Bekuk Anggota ISIS, Tinggalnya di Perumahan Mewah

Dia mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menyebabkan mahalnya berbagai teknologi yang jelas-jelas akan menghambat akselerasi pembangunan nasional. Basis-basis biaya yang berkaitan dengan kesejahteraan lainnya pun akan menjadi mahal. Mulai dari pendidikan sampai kesehatan akan terpengaruh. Apalagi isu mengenai daya beli masyarakat, jelas pasti terpengaruh juga.

"Jadi apa sebenarnya berkahnya untuk masyarakat desa?" kata Poempida tak habis pikir.

BACA JUGA: Begini Caranya Mencegah Anak Terjangkit Penyakit Kerancuan Kelamin

Karenanya, Poempida menegaskan, pemerintah sebaiknya tidak perlu berkomentar memberikan informasi  yang berusaha menenangkan tetapi bias secara akurasi.

"Bekerja sajalah untuk kemudian menghasilkan dan mencapai target yang diinginkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar berkomentar bahwa masyarakat daerah tertinggal bisa ikut merasakan efek positif dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Pasalnya, pelemahan rupiah membawa berkah bagi produk-produk dalam negeri yang memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor. Di mana, produk-produk tersebut banyak diproduksi di daerah-daerah tertinggal.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Penyakit Kerancuan Kelamin Ternyata Paling Banyak ada di Daerah Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler