jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, program transmigrasi terbukti mampu menjadi solusi mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran.
Secara konkret program tersebut tercatat telah membangun 3.608 satuan permukiman (SP) yang berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berupa 1.183 desa definitif. Kemudian melahirkan 385 ibu kota kecamatan, 104 daerah mendukung terbentuknya ibukota kabupaten, serta dua ibukota provinsi.
BACA JUGA: Gaya Kepemimpinan Prasetyo Dinilai Bikin Jaksa Hilang Motivasi
“Dari program transmigrasi, juga sudah terbentuk 10.368 wirausaha transmigran mandiri yang tergabung dalam 22 Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans), serta berkembangnya lembaga-lembaga sosial ekonomi yang dapat lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat,” ujar Marwan, Rabu (9/12).
Selain itu, Marwan juga menilai, masalah sosial seperti kehidupan kumuh di kota-kota besar juga bisa diatasi lewat program transmigrasi. Demikian juga dengan laju urbanisasi, bisa ditekan dan keinginan masyarakat untuk bekerja menjadi TKI ke luar negeri otomatis akan berkurang.
BACA JUGA: Ini Yang Membuat Prajurit TNI Bisa Bermanuver di Udara
Dari sisi infrastruktur, transmigrasi juga secara konkret mendorong pembangunan infrastruktur pemukiman dan kawasan berupa jalan poros penghubung sepanjang 18.432 km, jalan desa 36.685 Km, jembatan 44.200 dan fasilitas umum serta fasilitas sosial sebanyak 57.638 unit untuk membuka keterisolasian wilayah, mempercepat dan mendorong terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru.
“Banyak sekali catatan transmigrasi yang terbukti mampu mendongkrak kemajuan bangsa kita. Jadi program ini harus ditingkatkan terus, dan harus didukung secara maksimal oleh semua pihak. Jangan memandang transmigrasi sebelah mata,” ujarnya.
BACA JUGA: Tak Berdaya Hadapi Freeport, Indonesia Mundur ke Jaman Penjajahan
Menurut Marwan, pelaksanaan program transmigrasi kini telah dikembangkan dengan konsep dan paradigma baru yang diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan.
Selain itu juga mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel), mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, serta menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.
"Karena begitu luarbiasa manfaatnya, di tahun 2016 kami rencanakan ada 24 provinsi tujuan transmigrasi. Masing-masing Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi dan Bengkulu," ujarnya.
Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat. Total daya tampung dari transmigrasi ini sekitar 42.510 kepala keluarga.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Novanto Lapor Polisi, Akbar Faisal: Ini Memang Negeri Terbalik-balik
Redaktur : Tim Redaksi