Marwan Gulirkan Gerakan Mahasiswa Bangun Desa

Sabtu, 06 Desember 2014 – 18:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar terus mencari terobosan untuk mempercepat pembangunan di perdesaan. Marwan pun mengajak kalangan kampus untuk berperan aktif dalam membangun desa.

Untuk itu, Marwan menggulirkan gagasan tentang gerakan mahasiswa membangun desa. Melalui gerakan itu, ia mengajak kalangan mahasiswa untuk turut serta dalam memajukan desa dengan karya nyata.

BACA JUGA: JK Bersedia Jadi Ketua Wantim Golkar Versi Munas Ancol

Ajakan itu disampaikan Marwan saat hadir sebagai pembicara dalam acara wisuda Universitas Indo Global Mandiri di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (6/12). "Mahasiswa tidak hanya duduk manis di kampus, tapi langsung terjun ke masyarakat mempelajari persoalan sekaligus mencarikan solusi," katanya seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Desa.

Marwan mengharapkan keterlibatan mahasiswa mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing masyarakat di perdesaan untuk mewujudukan desa yang mandiri secara ekonomi. Mahasiswa, katanya, dapat menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi di desa dengan melakukan pendampingan.

BACA JUGA: Hadir di Bali, Terlihat di Ancol

Lebih lanjut Marwan menjelaskan, kementeriannya telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta guna penerapan teknologi tepat guna untuk memajukan perekonomian dan pertanian masyarakat desa. Mahasiswa UGM dilibatkan dalam pendampingan masyarakat desa mellui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.

Merujuk pada ketentuan di UU Desa, Marwan mengatakan bahwa pendampingan terhadap masyarakat desa secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat desa, ataupun atau pihak ketiga.  “Pendamping masyarakat dari pihak ketiga itu bisa lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, atau perusahaan, yang sumber keuangan dan kegiatannya tidak berasal dari anggaran APBN, APBD maupun anggaran desa,” ucapnya.

BACA JUGA: Banyak Pengurus Golkar Bermasalah Versi Ical Hadiri Munas Tandingan

Selain itu, pendampingan diperlukan karena desa akan digelontori uang Rp 1,4 miliar per tahun.  Dengan pendampingan dan perencanaan yang baik, kata Marwan, maka dana desa bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk kemajuan desa.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Munas Tandingan karena Kecewa dengan Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler