Marwan Jafar Minta Pemerintah Bentuk Relawan-Pejuang untuk Melawan Virus Corona

Minggu, 15 Maret 2020 – 23:41 WIB
Ketua Dewan Pembina Laskar Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) Marwan Jafar. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Marwan Jafar merasa terketuk hati dan pikirannya serta amat prihatin mencermati perkembangan penyebaran virus corona atau Covid-19 khususnya di Indonesia. Dia pun menyampaikan sejumlah solusi terkait masalah ini.

Pertama, ia mengapresiasi dan menyetujui langkah pemerintah yang telah menetapkan situasi Tanah Air kita saat ini sebagai kondisi bencana nasional akibat dampak virus penyakit corona. Dia menegaskan hal itu sebagai langkah yang positif serta akan berdampak baik pada pelibatan kepada seluruh elemen bangsa.

BACA JUGA: Marwan Yakin Larangan Umrah Tak Akan Berlangsung Setahun

"Saya mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mecegah dan menangani agar virus corona tidak makin meluas ke seluruh Indonesia," ujar Marwan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/3).

Marwan menambahkan, hal itu merupakan wujud dari kepedulian negara demi keselamatan segenap rakyat, sekaligus sikap tanggap-cepat terkait bahaya virus corona yang dapat berdampak negatif pada sektor ekonomi serta masalah sosial dan pikologis.

BACA JUGA: Marwan Jafar: Omnibus Law Harus Memprioritaskan UMKM

Kedua, Marwan mengusulkan agar secara serius dan sungguh-sungguh dibentuk Relawan-Pejuang untuk melawan virus corona. Langkah ini sekaligus sebagai bentuk kegotongroyongan dan solidaritas sosial rakyat Indonesia.

"Relawan-Pejuang ini bisa membentuk posko-posko pelayanan di seluruh Indonesia buat mendeteksi-melacak (tracing) adanya warga yang terduga (suspect) virus Corona. Anggotanya bisa berasal dari ormas, organisasi profesional mulai dari para peneliti, dokter maupun organisasi ahli-medis, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, kepramukaan, kampus, kalangan insan pers, serta sebaiknya melibatkan WHO," ujar legislator Fraksi PKB ini.

BACA JUGA: Marwan Jafar Berharap BUMN Jadi Lokomotif Ekonomi yang Nasionalis

Ketiga, lanjut dia, pasien yang terindikasi (suspect) mesti disediakan rumah sakit khusus buat menangani pasien corona atau sebaiknya tidak dicampur dengan pasien biasa. Termasuk memanfaatkan fasilitas lain seperti hotel yang sudah dimodifikasi, untuk mengisolasi orang dengan terduga virus corona.

"Seiring melengkapi kesiapan rumah-sakit yang ada, pemerintah dapat segera menyiapkan satu atau dua hotel di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang penyebaran virus coronanya banyak, menjadi rumah-sakit siap tampung orang suspect corona, dengan tenaga medis, obat dan alat kesehatan yang diperlukan. Ini akan sangat memperlihatkan upaya kesiapan pemerintah mengantisipasi kemungkinan terburuk dan jadi gesture sangat kuat menenangkan warga masyarakat secara psikologis," tukasnya.

Meskipun pemerintah akan membangun rumah sakit khusus pasien virus corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, tempat bekas pengungsi Vietnam, dengan standar yg telah ditetapkan WHO. Selain itu pemerintah pusat dapat bersinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan hotel-hotel jadi semacam rumah-sakit darurat dengan memberikan insentif tertentu atas alih fungsi tersebut. 

Keempat, mantan Ketua Fraksi PKB itu mengusulkan pemerintah menyewa pesawat khusus yang mempunyai alat pendeteksi sterilisasi virus corona dan khusus buat mengangkut pasien terduga virus corona ke rumah sakit-rumah sakit darurat yg telah disiapkan tadi. Sebagai contoh, ketika musim haji tiba, pemerintah kita juga menyewa pesawat buat mengangkut para jamaah haji Indonesia. Cukup banyak pesawat domestik yang biasa disewa dan bila perlu bisa menyewa pesawat dari luar negeri.

Kelima, Marwan mengajak kepada para Anggota DPR RI dan DPRD seluruh Indonesia, melalui rapat-rapat di komisi yang membidangi kesehatan, Badan Anggaran hingga Rapat Paripurna yang tentu akan menyetujui sejumlah langkah pemerintah menangani virus corona dan menyetujui anggaran yang diperlukan.

Keenam, menurut hematnya, dengan ditetapkannya Indonesia sebagai darurat bencana nasional, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tidak panik dalam menghadapi serangan virus corona ini. Kita harus patuh dan mentaati seluruh protokol pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan juga WHO.

Sekali lagi, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan Indonesia sebagai darurat bencana nasional virus corona, serta berharap pemerintah pusat dan daerah saling terus bersinergi menghadapi virus corona.

"Seiring dengan ini, sosialisasi dan edukasi secara masif kepada warga masyarakat perlu juga digencarkan setiap hari melalui jaringan media televisi, radio serta online yang benar atau bisa dipercaya," tandasnya.

Ketujuh, Marwan mengingatkan, perlunya menyiapkan sebuah rencana kedaruratan (contingency plan), mulai dari ketersediaan dan pasokan barang-barang sembako, gas, obat-obatan, BBM, kemungkinan penimbunan dan pemanfaatan situasi, langkah-langkah pengamanan serta penindakan hingga kemungkinan perusahaan merumahkan karyawan tanpa gaji dan sebagainya.

Artinya, perihal stabilitas ekonomi, sosial dan psikologis masyarakat, peta masalah dan pemutakhiran informasi, edukasi menghindari kepanikan dan terus memperbaiki pemulihan kepercayaan publik wajib dilakukan sinergis oleh pemerintah bersama segenap komponen anak bangsa.

"Termasuk oleh seluruh warga masyarakat, kalangan pebisnis sektor swasta serta satuan kerja pemerintah wajib mengkampanyekan sangat mendesaknya mencegah dan menangani dampak virus corona," pungkas Marwan. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler