jpnn.com, JAKARTA - Eks Sekretaris Jenderal Demokrat Marzuki Alie menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyusul pemecatan dirinya bersama enam kader senior lain.
Dia menyebut, SBY dan AHY pengin melanggengkan dinasti politik dengan memecat para kader senior Demokrat.
BACA JUGA: Demokrat Beberkan Pelanggaran yang Dilakukan Jhoni Marbun Cs
"SBY dan AHY melakukan pemecatan kader senior untuk memuluskan langkah dinasti dan oligarki mereka di Partai Demokrat," ungkap Marzuki dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (26/2).
Menurutnya, para kader senior yang dipecat hanya melakukan jihad politik, yakni meluruskan arah partai seperti cita-cita para pendiri Demokrat.
BACA JUGA: Makin Panas, Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Ada Nama Marzuki Alie
"Yang dipecat bangga karena membela kebenaran, melakukan jihad politik mendukung upaya membebaskan Partai Demokrat dari pengerdilan melalui pembelokkan cita-cita luhur para pendirinya yaitu dari partai modern dan terbuka," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut tujuh kader partai berlambang mercy dipecat secara tidak hormat, Jumat.
BACA JUGA: Panglima TNI Hadi Bersama Kapolri Listyo Berikan Arahan Tegas Terkait Situasi Terkini
Keputusan pemecatan setelah digelarnya rapat Dewan Kehormatan Demokrat.
Tujuh kader yang dipecat yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Marzuki Alie, dan Ahmad Yahya.
Dalam putusan partai, Dewan Kehormatan Demokrat menganggap enam kader selain Marzuki Alie, terbukti melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Di sisi lain, kata Herzaky, politikus senior Demokrat Marzuki Alie juga dipecat karena melakukan pelanggaran etika partai.
Menurut Herzaky, Marzuki Alie terbukti bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya di media massa yang menyebar kebencian ke Demokrat. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Demokrat Usir 7 Kader Pelaku Kudeta
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan