Marzuki Ancam Pecat Sekjen DPR

Kamis, 12 Januari 2012 – 10:20 WIB

JAKARTA--Ketua DPR Marzuki Alie mengaku terkaget-kaget ketika tahu dari media massa adanya renovasi ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menelan anggaran sebesar Rp 20,37 miliar. Marzuki pun meminta Sekretariat Jenderal DPR RI termasuk meminta Nining menjelaskan hal tersebut kepada rakyat.

Kepada wartawan, Marzuki mengaku sama sekali tidak tahu menahu dan tidak pernah dilaporkan terkait renovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR itu. ”Saya enggak tahu itu proyek apa, kapan jalannya. Begitu tahu saya kaget. Saya kan Ketua DPR jadi enggak ngurusin yang begituan. Enggak masuk akal, teknologi apa Rp 20 miliar. Pasti ada yang  salah,” katanya.

Marzuki heran ruangan seluas 10x10 meter sampai bisa menghabiskan dana Rp 20 miliar. ”Yang jelas saya akan memecat Sekjen DPR (Nining) kalau dia malah menyalahkan pihak lain,” lontar Marzuki bernada jengkel, Rabu petang (11/1) di gedung DPR RI.

Marzuki pun mempertanyakan hati nurani Sekjen DPR Nining yang selalu menyakiti hati rakyat. ”Dimana hati nuraninya Sekjen ini. Mereka beralasan mahalnya biaya karena menggunakan teknologi tinggi. Memangnya mau buat pesawat ke ruang angkasa?” berangnya dengan wajah jengkel.

Dia juga melihat alasan menggunakan komputer canggih di ruang rapat Banggar DPR yang baru seperti yang disampaikan Sekjen DPR tidak masuk akal. ”Komputer seperti apa yang berteknologi tinggi itu sampai habiskan Rp 20 miliar. Komputer itu kalau di ruang rapat hanya digunakan untuk mengetik saja, jadi enggak perlu perlu spec tinggi,” katanya.

Menurut dia, pakai komputer jangkrik yang rakitan Glodok seharga Rp 3 juta sudah cukup. ”Kenapa mesti pakai spec tinggi. Pokoknya apapun ceritanya, biaya sebesar itu sangat tidak wajar. Di seluruh dunia yang namanya ruang rapat itu relatif sama, beda-beda tipis saja,” papar Marzuki lagi dengan wajah yang masih berang.

Terakhir, dia meminta agar dilakukan audit terhadap anggaran berbagai proyek yang dilakukan Sekjen DPR maupun penyelidikan seksama terkait proyek renovasi itu. ”Kalau memang ada pelanggaran silakan dilakukan proses hukum. Sekjen harus mempertanggungjawabkannya,” pungkas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR segera memanggil Sekjen DPR Nining Indra Saleh untuk memintakan keterangannya terkait proyek renovasi itu. Sekaligus meminta penjelasan Nining terkait adanya kamar istirahat anggota Banggar di dalam ruang rapat mereka. ”Besok kami panggil Sekjen DPR untuk meminta penjelasan,” ujar anggota BURT DPR Arwani Thomafi.

Dia juga tak habis pikir kalau benar ada kamar istirahat di ruang rapat Banggar itu. Menurutnya, terlalu mewah jika memang benar ada ruangan istirahat di dalam ruang rapat Banggar yang baru itu.
Sedangkan Kepala Biro Harbangin DPR Sumirat menjelaskan mahalnya biaya renovasi karena fasilitas yang ditempatkan di ruangan itu memang tergolong mahal. Dia berdalih kalau meja dan kursi di ruang rapat seluruhnya diimport dari luar negeri sebanyak 200 unit, selain itu ruang rapat dilengkapi tiga unit LCD TV raksasa berukuran 2x2 meter lengkap dengan peralatan penyerap suara di dinding agar suara yang dikeluarkan tidak memantul-mantul.  Bukan hanya itu, di dalam ruangan juga dilengkapi ruang istirahat khusus anggota.

Rincian anggaran proyek itu terdiri, tender untuk konsultan perencana terbit tanggal 12 September 2011 dengan pemenang tender adalah PT Gubah Laras dengan nilai kontrak Rp 565,5 juta. Tender untuk konsultan pengawasan terbit tanggal 7 November 2011 dengan pemenang tender PT Jagat Rona Semesta dengan nilai kontrak Rp 234,39 juta. Tender untuk pelaksanaan pekerjaan terbit tanggal 14 November 2011 sampai 31 Desember 2011 atau 48 hari kalender dengan pemenang tender PT PP Tbk dengan nilai kontrak Rp 19,995 miliar. Biaya pengerjaan renovasi ditambah konsultan perencana dan konsultan pengawasnya dengan biaya Rp 20,794 miliar. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Saya Mundur, Siapa Bisa Jamin Aman?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler