JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menyayangkan kritik terus-menerus kepada Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Kritikan itu menyangkut SBY yang terlalu mementingkan mengurus Partai Demokrat yang sedang bermasalah. "Ini kok kritiknya SBY terus sih!," kata Marzuki di DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Menurut Marzuki, suatu hal yang wajar jika SBY ingin memperbaiki kondisi Partai Demokrat. Pasalnya ia diusung dari partai berlambang mercy tersebut.
"Sekarang rumahnya sedang mau dibakar orang, ya masak tidak memperhatikan rumahnya mau dibakar orang. Dia di usung dari Partai Demokrat, ada maling di rumahnya. (SBY) kembali dong beresin itu," ucap Marzuki.
Marzuki menjelaskan, SBY sudah delapan tahun tidak mengurus Partai Demokrat. Pada saat Marzuki menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, ia mengaku jarang bertemu SBY. "Saya dulu sebagai Sekjen enggak pernah ketemu SBY. Bisa ketemu enam bulan sekali saja untung," ucap Marzuki.
Seperti diketahui, SBY akhirnya memutuskan untuk mengambilalih pimpinan Partai Demokrat. SBY memutuskan hal itu agar Anas bisa fokus menghadapi dugaan korupsi. Keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas pekan lalu.
SBY menyatakan, segala keputusan kebijakan Partai Demokrat dijalankan oleh Majelis Tinggi. "Anas tetap jadi Wakil Majelis Tinggi, sementara (Partai Demokrat) saya pimpin langsung. Saya berikan kesempatan (ke Anas, red) untuk lebih memfokuskan diri mengahdapi persoalan dugaan korupsi di KPK," kata SBY. (gil/jpnn)
Kritikan itu menyangkut SBY yang terlalu mementingkan mengurus Partai Demokrat yang sedang bermasalah. "Ini kok kritiknya SBY terus sih!," kata Marzuki di DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Menurut Marzuki, suatu hal yang wajar jika SBY ingin memperbaiki kondisi Partai Demokrat. Pasalnya ia diusung dari partai berlambang mercy tersebut.
"Sekarang rumahnya sedang mau dibakar orang, ya masak tidak memperhatikan rumahnya mau dibakar orang. Dia di usung dari Partai Demokrat, ada maling di rumahnya. (SBY) kembali dong beresin itu," ucap Marzuki.
Marzuki menjelaskan, SBY sudah delapan tahun tidak mengurus Partai Demokrat. Pada saat Marzuki menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, ia mengaku jarang bertemu SBY. "Saya dulu sebagai Sekjen enggak pernah ketemu SBY. Bisa ketemu enam bulan sekali saja untung," ucap Marzuki.
Seperti diketahui, SBY akhirnya memutuskan untuk mengambilalih pimpinan Partai Demokrat. SBY memutuskan hal itu agar Anas bisa fokus menghadapi dugaan korupsi. Keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas pekan lalu.
SBY menyatakan, segala keputusan kebijakan Partai Demokrat dijalankan oleh Majelis Tinggi. "Anas tetap jadi Wakil Majelis Tinggi, sementara (Partai Demokrat) saya pimpin langsung. Saya berikan kesempatan (ke Anas, red) untuk lebih memfokuskan diri mengahdapi persoalan dugaan korupsi di KPK," kata SBY. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Bidik Suara Perempuan
Redaktur : Tim Redaksi