Marzuki jadi Presiden PUIC

Janji Dorong Demokrasi dan Prioritaskan Isu Palestina

Senin, 30 Januari 2012 – 21:42 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Marzuki Alie selaku President of Parliamentary Union Of The OIC Member States (PUIC) dan Sekjen PUIC, Mahmud Erol Killic pada pembukaan konferensi ketujuh PUIC di Hotel Arya Duta Palembang, Senin (30/1). Foto : Kris Samiaji/Sumatera Ekspres/JPNN

JAKARTA - Ketua DPR RI, Marzuki Alie, terpilih menjadi Presiden Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (Parliamentary Union of the Organization of Islamic Cooperation/PUIC). Marzuki menjadi Presiden PUIC  ke-7 menggantikan Rebecca Kadaga dari Uganda.

Marzuki menjadi Presiden PUIC periode 2012-2013 dalam Konferensi PUIC ke-7, di  Palembang, Sumatera Selatan, Senin (30/1). Dalam pidato perdananya selaku Presiden PUIC, Marzuki menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan dari anggota PUIC.

"Atas nama DPR RI, saya menerima tanggung-jawab yang diberikan anggota PUIC untuk menjadi Presiden PUIC masa jabatan 2012-2013. Saya sadar tanggung-jawab ini sangat besar dan saya mohon dukungannya," katanya.

Lebih lanjut politisi asal Palembang itu juga menjelaskan visi untuk memajukan PUIC, baik dalam memperluas keanggotaan maupun meningkatkan perannya di dunia internasional. Marzuki mendorong PUIC lebih berperan dalam menyikapi isu-isu dan permasalahan global.

"Ada isu-isu yang menjadi prioritas utama dalam masa kepemimpinan saya, yakni persoalan Palestina, kemiskinan dan bencana alam yang membutuhkan persatuan dan kebersamaan anggota PUIC untuk menyelesaikan tantangan tersebut," ujar Marzuki.

Selain itu, juga diperluan upaya serius untuk memperluas keanggotaan PUIC, baik sebagai anggota tetap maupun pemantau dengan cara merangkul negara-negara Muslim mayoritas maupun minoritas. "Kita harus merangkul negara-negara Islam di manapun untuk mewujudkan nilai-nilai Islam, demokrasi, keadilan dan kesejahteraan," ujar Marzuki Alie.

Sedangkan Presiden PUIC ke-6, Rebecca Kadaga dalam laporan pertanggungjawabannya menyampaikan, penyelenggaraan Konferensi PUIC ke-6 di Uganda telah membawa banyak manfaat positif bagi negara tersebut. Uganda mendapat dorongan dan dukungan yang begitu besar dari sesama anggota PUIC, terutama di bidang pendidikan dan transportasi.

Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap pertemuan khusus untuk anggota parlemen perempuan yang diselenggarakan dalam Konferensi PUIC ke-7 ini.

"Semoga apa yang disepakati PUIC dapat mendorong negara-negara anggota PUIC untuk memberi kesempatan bagi perempuan berperan di parlemen," pungkas Rebecca. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Produk Implan dari Gel Murahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler