JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menyatakan bahwa jika ada pergantian ketua umum Partai Demokrat maka yang layak dipilih berasal dari kader partai. Mantan Sekjen DPP Demokrat itu ogah dipimpin oleh orang yang dipilih berasal dari luar partai.
Pernyataan Marzuki ini berkaitan dengan kabar Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yang mendapat tawaran menggantikan posisi Anas Urbaningrum. Selain ditawari oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, nama Mahfud menjabat sebagai ketua umum Demokrat menguat setelah diusulkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang yang juga anggota dewan pembina Demokrat.
"Kalau pribadi-pribadi boleh saja lah (mengusulkan). Tapi kalau ketua umum dari kader. Kader kan jumlahnya banyak, ada jutaan kader," kata Marzuki di DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Namun demikian menurut Marzuki, tidak ada penggantian Ketua Umum di dalam tubuh Partai Demokrat. Hingga saat ini kata dia, ketua umum partai masih tetap dijabat Anas Urbaningrum.
Sementara itu, Mahfud sendiri merasa terusik dengan kabar yang menyebut dirinya mendapat tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Sebab ia tak pernah menyatakan hal itu.
"Saat ditanya tentang itu di Jombang tadi (12/2), saya justru mengatakan bahwa saya tak pernah mendapat tawaran itu dari Partai Demokrat. Saya tak mau ikut-ikutan membuat kisruh di internal Demokrat," kata Mahfud. (gil/jpnn)
Pernyataan Marzuki ini berkaitan dengan kabar Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yang mendapat tawaran menggantikan posisi Anas Urbaningrum. Selain ditawari oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, nama Mahfud menjabat sebagai ketua umum Demokrat menguat setelah diusulkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang yang juga anggota dewan pembina Demokrat.
"Kalau pribadi-pribadi boleh saja lah (mengusulkan). Tapi kalau ketua umum dari kader. Kader kan jumlahnya banyak, ada jutaan kader," kata Marzuki di DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Namun demikian menurut Marzuki, tidak ada penggantian Ketua Umum di dalam tubuh Partai Demokrat. Hingga saat ini kata dia, ketua umum partai masih tetap dijabat Anas Urbaningrum.
Sementara itu, Mahfud sendiri merasa terusik dengan kabar yang menyebut dirinya mendapat tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Sebab ia tak pernah menyatakan hal itu.
"Saat ditanya tentang itu di Jombang tadi (12/2), saya justru mengatakan bahwa saya tak pernah mendapat tawaran itu dari Partai Demokrat. Saya tak mau ikut-ikutan membuat kisruh di internal Demokrat," kata Mahfud. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilkada, Penduduk Menyusut
Redaktur : Tim Redaksi