Marzuki: SBY Tak akan Intervensi

Jelang Kongres II Partai Demokrat

Rabu, 31 Maret 2010 – 19:29 WIB
JAKARTA- Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Marzuki Alie yakin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan mengintervensi proses pemilihan calon ketua umum Partai Demokrat periode 2010-2015Keyakinannya itu muncul setelah berdiskusi dengan SBY 12 April 2004 lalu bahwa meski faktanya banyak orang yang dekat dengan SBY namun belum tentu dekat di hatinya.

"Saya masih ingat ucapan Pak SBY 12 April 2004

BACA JUGA: Kubu Anas Klaim Didukung 70 Persen

SBY bilang, saya punya mata dan hati
Walaupun dekat dengan saya dan bergaul sehari-hari dengan saya, tapi belum tentu dekat di hati saya," kata Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/3), menanggapi pernyataan Andi Malarangeng yang mengklaim bahwa dirinya yakin akan terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat karena kedekatannya dengan SBY.

Marzuki mengakui Andi memang dekat dengan SBY karena sebagai juru bicara presiden periode 2004-2009

BACA JUGA: Puan Bantah Keluarga Soekarno Pecah

"Andi sangat paham dengan SBY, namun Andi bukanlah SBY
Kedekatan Andi dengan SBY hanya karena posisi sebagai juru bicara presiden

BACA JUGA: Andi Dinilai Kurang PD

Tapi soal perjuangan di partai masih terlalu prematur untuk dibicarakan," kata Marzuki Alie.

Kedekatan Andi dengan SBY dalam konteks jubir, lanjutnya, bukan berarti Andi itu sama dengan SBYSebagai jubir, Andi tentu dapat manfaat besar dari posisi tersebut"Ini sangat berbeda dengan posisi para kader Demokrat yang telah jatuh bangun mebesarkan partai dengan satu sikap mengabdi kepada partai dengan tulus ikhlas," tuturnya.

Para pemilih yang tergabung dalam DPD dan DPC Partai Demokrat tentunya sangat arif dan bijak untuk menyimpulkan siapa yang telah berbuat untuk partai dan mana yang telah dapat manfaat besar dengan posisi politik SBY sebagai presiden"Karena Andi sangat memahami dimana posisinya dalam dua fenomena tersebut wajar jika dia yang pertama mendeklarasikan diri jadi ketua umum karena dia belum banyak berbuat untuk partai tapi telah dapat manfaatAndi dengan sadar mencoba menerapkan teori marketing politik dimana dia harus mengenalkan dirinya sebagai produk yang pantas dijual untuk memperkuat citra produknya di pasar."

Yang harus kita ingatkan, jangan sampai terjadi praktek marketing politik menjadi marketing power sebagaimana yang lazim terjadi di zaman Orde Baru"Sangat berbahaya kalau marketing power ini dipakai karena akan menghalalkan semua cara," pinta mantan Sekretaris Jenderal PD ini.

Menjelaskan kehadiran putra kedua SBY, Edy Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam deklarasi Andi Malarangeng yang disikapi publik sebagai restu SBY kepada Andi?, Marzuki mengatakan untuk tidak melihat Ibas sebagai putra SBY"Ibas seyogianya dipahami sebagai individu dewasa yang memiliki hak politiknya sendiriDan saya yakin Ibas sendiri akan tersinggung juga kalau dia diidentikan dengan SBY sebab dalam perjalanan hidupnya ternyata Ibas memiliki pendidikan yang cukup dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang sangat menghargai pendidikan dan itu tercermin dari performans Ibas saat berada di tengah-tengah masyarakat," kata Marzuki Alie.

Ini penting, sebab Ibas masuk dalam jajaran kader terbaik Demokrat yang sama-sama berjuang dari awal dan pantas untuk diberi posisi penting di partai misalnya sebagai sekjen"Prestasi politik Ibas itu pasti bukan karena SBY semata, tapi lebih karena pendidikan dan kemauan diri Ibas untuk terus-menerus belajar," tegas Marzuki Alie(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar, PKS, dan PD Sama-sama Banci


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler