jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tidak menghadiri langsung rapat kerja Komisi X DPR RI pada Selasa (30/8).
Menteri Nadiem mengikuti rapat itu secara daring karena alasan sakit.
BACA JUGA: Rekonstruksi Kasus Brigadir J Diselingi Momen Mesra, Putri Candrawathi Dipeluk & Dicium
"Mohon maaf, saya tidak bisa hadir raker secara offline karena positif Covid-19," kata Mas Nadiem.
Dia mengaku sudah berupaya untuk menjaga diri agar tidak terinfeksi Covid-19. Namun, kali ini virus tersebut menjangkitinya.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Pastikan Penghasilan Honorer & Guru Swasta Ditingkatkan, Begini Mekanismenya
Nadiem mengaku terinfeksi virus Covid-19 bersama anak dan istrinya.
"Saya sudah berusaha menjaga diri, tetapi akhirnya kena juga. Saya sekeluarga positif Covid-19," terangnya.
BACA JUGA: 6 Oknum TNI AD Tersangka Pembunuhan & Mutilasi, Perintah Jenderal Andika Tegas
Saat memberikan paparan materi, Mas Nadiem beberapa kali terbatuk-batuk. Suaranya pun parau.
Namun, dia tetap memberikan materi dalam forum tersebut, salah satunya tentang RUU Sisdiknas yang kontroversial.
Dia menegaskan RUU Sisdiknas sangat baik untuk guru karena ada peningkatan kesejahteraan.
"RUU Sisdiknas ini sangat baik dan berpihak kepada guru. Yang belum beserdik akan mendapatkan peningkatan tunjangan tanpa harus menunggu lama mengikuti pendidikan profesi guru (PPG)," terangnya.
Menurut Nadiem, kewajiban PPG hanya untuk guru baru. Pendidik yang sudah bekerja tidak perlu menggunakan serdik untuk mendapatkan peningkatan kesejahteraan.
"PPG diputihkan untuk guru ASN yang belum beserdik. Mereka bisa mendapatkan peningkatan tunjangan sebagaimana diatur dalam UU ASN," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad