jpnn.com - JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan dukacita mendalam atas berpulangnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Dukacita disampaikan apalagi seminggu yang lalu, keduanya masih sempat bertemu, berbicara santai di kediaman Bang Buyung.
"Innalillahi wa'innalillahi rojiun. Saya seminggu lalu baru dari rumaha beliau berbincang-bincang selama satu jam," ujar Tjahjo, Rabu (23/9).
BACA JUGA: Ternyata, Biaya Verifikasi Honorer K2 Cukup Rp 16 M Saja
Menurut Tjahjo, keduanya bertemu setelah sekitar awal dua minggu lalu almarhum melalui telepon dan mengirim surat, meminta ketemu dengan Tjahjo sebagai Mendagri. Atas keinginan tersebut, Tjahjo berinisiatif datang ke rumah Bang Buyung.
"Lewat sekretarisnya saya sampaikan bagaimana kalau saya ke rumah beliau. Dijawab bahwa hari tersebut beliau sedang cuci darah. Hari berikutnya saya konfirmasi kembali dan disepakati sore hari dapat ketemu," ujarnya.
BACA JUGA: Haha...Saat Sidang di Kursi Roda, begitu Divonis Ringan Langsung Berdiri
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar Pukul 15.00-16.30 WIB tersebut, kata Tjahjo, mereka berdua berbicara santai sambil minum teh ditemani hidangan kue di beranda belakang kediaman Bang Buyung yang sangat asri.
"Beranda belakang rumah beliau sangat antik, asri dan indah penataan interior dan exteriornya. Beliau mengawali pembicaraan, harusnya dia yang datang ke kantor Kemendagri. Tapi saya jawab Pak Adnan senior saya, jadi saya yang harus datang," ujarnya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Lantik Kepala LAN
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, dirinya sudah mengenal Bang Buyung sejak lama. Apalagi pria kelahiran Batavia, 20 Juli 1934 tersebut merupakan sahabat baik sesepuh PDIP, almarhum Taufiq Kiemas.
"Dahulu beberapa kali baliau ketemu sama almarhum Taufiq, saya selalu ada mendampingi keduanya berdiskusi berbagai hal. Kemudian dalam pertemuan kemarin beliau banyak bercerita kariernya sebagai pengacara sukses, yang mengawalinya sebagai seorang kaksa terlebih dahulu," ujar Tjahjo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS dari Honorer K2 Harus Dididik Lagi
Redaktur : Tim Redaksi