Mas Vino Berharap Revitalisasi Pasar Johar Bangkitkan Ekonomi Rakyat

Rabu, 05 Januari 2022 – 19:46 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng I Mochamad Herviano Widyatama atau biasa disapa Mas Vino (kanan) menyalami Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono di ruang Komisi V DPR beberapa waktu lalu. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SEMARANG - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng I Mochamad Herviano Widyatama atau biasa disapa Mas Vino berharap Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah yang baru selesai direvitalisasi menjadi motor kebangkitan ekonomi rakyat pascapandemi.

Mas Vino terus mengawal program revitalisasi bangunan Pasar Johar bersama Kementerian PUPR di Komisi V yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 5 Januari 2022.

BACA JUGA: Pemkot Susun Jadwal PNS Bergiliran Belanja di Pasar Johar, Asyik dong

Menurut Vino, pasar tersebut juga merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Semarang. Oleh karena itu, dia berharap Pasar Johar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

“Pasar Johar ini legendaris dan telah menjadi sentra aktivitas ekonomi masyarakat Semarang sejak tahun 1860,” kata dia.

BACA JUGA: Respons Mas Vino DPR Soal Penataan Masjid Tua di Semarang

Oleh karena itu, kata Mas Vino, wajib memperjuangkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di Kota Semarang antara lain melalui revitalisasi Pasar Johar.

Menurut salah seorang budayawan Semarang, awalnya Pasar Johar ini terletak di depan penjara timur alun-alun Kota Semarang dan dipakai pedagang melayani keluarga  tahanan saat menunggu jam besuk di bawah deretan pohon Johar.

BACA JUGA: Wamendag: Revitalisasi Pasar Rakyat Perkuat Pemulihan Ekonomi Nasional

Pohon ini juga konon merupakan pohon pemberian Sultan Pandanaran. Baru pada tahun 1900-an, pemerintah melakukan penggabungan pasar-pasar lain ke Pasar Johar karena mulai ramai saat itu hingga bangunan penjara dan pohon-pohon tersebut pun berubah seiring zaman.

Arsitektur Belanda saat itu, Thomas Karsten mendesain Pasar Johar pada tahun 1933 dengan memperhatikan kondisi iklim, sirkulasi udara dan cahaya matahari.

Pada tahun 1955, Pasar Johar dijuluki pasar terbesar dan tercantik di Asia Tenggara. Pedagang yang berjualan pun berasal dari beragam etnik, mulai dari Arab, India, Jawa, Madura, Minang, Batak dan lain-lain. 

Mas Vino mengatakan renovasi Pasar Johar telah direncanakan sejak tahun 2018. Namun sempat terhambat akibat pandemi covid-19.

"Ini bentuk pertanggungjawaban kami dalam mengawal aspirasi masyarakat dan mendorong berbagai program pembangunan di dapil Jateng 1 terutama di bidang infrastruktur," kata Vino.

Dia berharap kolaborasi antar elemen baik pemerintah, legislatif, maupun masyarakat di Jawa Tengah terus berjalan dan semakin solid bergerak membangun Jawa Tengah agar semakin berkembang.

Vino juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi, Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu beserta jajaran Pemerintah Daerah dan para anggota legislatif tingkat I dan II.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan seluruh stakeholders serta seluruh masyarakat yang telah berhasil merehabilitasi Pasar Johar dan menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah, semoga pasar Johar dapat difungsikan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan masyarakat,” tutur Vino.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler