Mas Wagiman Kapok, Mudik Demi Ketemu Keluarga Malah Dilaporkan Istri, Terpaksa Dikarantina

Sabtu, 08 Mei 2021 – 05:40 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat menjenguk para pemudik yang dikarantina. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri menengok sejumlah pemudik yang menjalani karantina di GOR Satria, Kabupaten Banyumas, Jumat (7/5).

Ada kisah unik yang ditemui Ganjar di tempat itu. Di sana terdapat dua pemudik. Di antara dua pemudik itu, ada satu orang yang ternyata dilaporkan sendiri oleh istrinya.

BACA JUGA: Jenguk Pasien Covid-19 Klaster Salat Tarawih, Ganjar: Jangan Lupa Bahagia

Awalnya Ganjar ngobrol tentang kesannya dikarantina. Namun saat ditanya alasan kenapa dikarantina, salah satu pemudik bernama Wagiman mengatakan bahwa dia terpaksa karantina karena dilaporkan oleh istrinya.

"Saya dilaporkan istri Pak. Gara-gara istri lapor Ketua RT, saya langsung dikarantina," ucap Wagiman.

BACA JUGA: Pak Ganjar Nekat Memanjat Truk yang Lewat, Ternyata Ini yang Ditemukannya

Sontak saja jawaban Wagiman ini membuat Ganjar, Bupati Banyumas Achmad Husein dan beberapa pejabat lain tertawa. Ternyata hal itu bukan candaan belaka.

Wagiman mengatakan bahwa dia benar-benar dilaporkan istrinya hingga dia harus dikarantina.

BACA JUGA: Ganjar Menyelamatkan Mbah Katini dari Kegelapan

"Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke Pak RT bahwa saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum ketemu anak istri dikarantina di sini," ucapnya.

Meski awalnya jengkel, namun setelah mengetahui bahwa semua pemudik yang datang ke Banyumas pada tanggal 6-17 Mei dikarantina selama lima hari. Ia pun menyadari kesalahannya karena nekat mudik dan mau dikarantina di tempat itu.

"Saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya," ucapnya.

Pemudik lain, Rasikun juga mengatakan hal yang sama. Dia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan bersama.

"Saya pulang kemarin, tanggal 6. Langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," ucapnya.

Dia juga berpesan pada pemudik lain untuk menunda kepulangan ke kampung halaman. Selain bisa menularkan penyakit ke keluarga, mereka juga sengsara karena dikarantina.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, cerita Wagiman justru menjadi kisah yang inspiratif. Sebab, dia dikarantina karena laporan dari istrinya.

"Jadi dia dilaporkan istrinya ke RT. Istrinya bilang, bahwa suaminya akan mudik dari Jakarta tanggal sekian. Maka saat pulang langsung ketahuan. Partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali dan fair. Kalau masyarakat mendukung seperti ini, ini akan jadi contoh buat semuanya," kata Ganjar.

Ganjar juga mendukung upaya yang dilakukan pemkab Banyumas yang mengarantina semua pemudik yang pulang pada tanggal 6-17 Mei. Lima hari lamanya, mereka dikarantina untuk efek jera.

"Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini, tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan, sehingga orang akan mudik jadi mikir, nanti pulang dikarantina ndak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya jadi aman," pungkasnya. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler