BOGOR- Meski keberadaannya cukup merepotkan, tim gabungan evakuasi justru menambah masa kerja tim evakuasi Rusia di Gunung Salak. Koordinator Basarnas, Ketut Parwa mengatakan, dalam perjanjiannya, masa kerja tim evakuasi Rusia untuk membantu proses evakuasi jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak, berakhir kemarin. Namun, karena belum maksimal, Ketut mempersilakan kepada tim Rusia memperpanjang masa kerjanya.
"Tim Rusia kami kasih waktu tiga hari. Kalau memang mereka(tim Rusia,red) merasa perlu waktu itu diperpanjang, maka kami beri waktu tambahan," ujar Ketut yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor SAR DKI Jakarta.
Sejatinya, Ketut merasa bahwa keberadaan tim Rusia cukup membantu. Karena mereka cukup mengenal segala aspek pesawat SSJ- 100 tersebut. "Mereka kan baru saja naik. Mereka belum menemukan ekor, sayap, dan bagian-bagian penting pesawat," tukasnya.
Tim Rusia datang ke posko helipad Pasir Pogor, Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/5). Mereka sempat dilarang melakukan evakuasi oleh tim SAR di lapangan, karena mesti mendapat izin. Namun, setelah negosiasi alot, 15 personel diizinkan naik ke lokasi serpihan pesawat, pada Ahad (13/5). Namun, mereka hanya diberikan izin selama tiga hari.
Sebelumnya, Komandan Resort Militer (Danrem) 061 Surya Kancana (SK) yang menjadi kepala Tim SAR mendadak naik pitam, lantaran tim Rusia kerap bertindak di luar koordinasi. Padahal dalam perjanjian awal, tiga tim yang dikirim Pemerintah Rusia sepenuhnya berada di bawah koordinasi dan kontrol tim Indonesia. Selain dikenal memiliki perangai lebih manja, tim Rusia juga mendapat pengalawan ekstra.
Bahkan, basecamp nya di posko helipad Pasir Pogor, Cijeruk, Kabupaten Bogor, mendapat pengamanan dari aparat kepolisian setempat. Sebanyak satu unit tim polisi yang terdiri dari 25 personel disiagakan di sekitar tenda-tenda itu.
Kabag Ops Polres Bogor Kompol Yudianto Adi Nugroho mengungkapkan, pengamanan ini merupakan fasilitas yang diberikan pihak Polri untuk menjamu tamu negara. Apalagi, banyak peralatan canggih yang dibawa oleh tim gabungan SAR dan investigasi itu. "Sudah kewajiban kami sebagai antisipasi kalau terjadi apa-apa," ujarnya.
Tenda-tenda Rusia terletak di dua titik di sekitar posko helipad. Satu kompleks terdiri atas tiga tenda besar berada di sebelah utara helipad. Satu kompleks lain berada di dalam lingkungan gedung SMPN 1 Cijeruk tak jauh dari helipad. Sekitar 46 personel tim Rusia menginap di tenda-tenda itu. Yudianto mengatakan, personel yang disiagakan merupakan gabungan dari polsek-polsek sekitar. Mereka beroperasi secara bergantian setiap harinya. "Tiap unit diganti dengan unit lain setiap hari," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim SAR Rusia untuk evakuasi Sukhoi di Indonesia, Cupalenkov menjelaskan, pihaknya lebih fokus mencari korban manusia ketimbang kotak hitam.
Menurutnya, dari awal pihaknya berkomitmen untuk membantu pelaksanaan evakuasi dengan mengutamakan korban jiwa. Terkait masa kerja, dia selalu berkoordinasi dengan pihak Indonesia dalam berbagai aspek. Namun Cupalenkov mengaku belum mendapat kepastian perpanjangan masa kerjanya. "Kami selalu berkoordinasi dengan Indonesia, jadi apapun pergerakan kami selalu diketahui oleh Basarnas," ujarnya.
Selama masa evakuasi ini, SAR Rusia turun ke lokasi puing-puing pesawat dan menemukan beberapa jasad. Bila dalam pencariannya menemukan hitam, KNKT Rusia bakal berlaku fair, Cupalenkov berjanji akan menyerahkannya ke Indonesia. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin," tukasnya.(sdk/abe/bac)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KontraS Sayangkan SBY Tak Singgung soal HAM Korut
Redaktur : Tim Redaksi