jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik A Khoirul Umam ragu kepemimpinan Muhaimin Iskandar masih akan mendominasi di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), jika Kiai Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar Ke-34.
Khoirul memprediksi hasil pemilihan ketua umum PBNU menentukan masa depan Muhaimin Iskandar di PKB.
BACA JUGA: Anak Buah Yusril dan AHY Saling Serang di Media, Seru
Khoirul menyatakan pandangannya merujuk pada kontestasi dua calon kuat Ketua Umum PBNU, yaitu petahana Kiai Said Aqil Siradj dan Gus Yahya.
“Jika dipetakan, Kiai Yahya Cholil Staquf merupakan kakak kandung Menteri Agama Gus Yaqut, yang notabene berada di gerbong tersendiri dalam dinamika internal PKB,” ujar Khoirul Umam dalam keterangannya, Selasa (19/10).
BACA JUGA: Penyakit ini Bisa Mengubah Bentuk Wajah, Simak Tanda dan Gejalanya
Menurut Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Jakarta ini, jika Kiai Yahya menang di Muktamar NU nanti, maka hal itu berpotensi mengonsolidasikan kekuatan politik yang mengancam dominasi politik Muhaimin.
"Cak Imin mampu bertahan sekitar 20 tahun di pucuk kepemimpinan PKB,” katanya.
BACA JUGA: PPP Pertimbangkan 4 Tokoh ini Diusung di Pilpres 2024?
Cak Imin merupakan nama lain dari Abdul Muhaimin Iskandar, yang saat ini juga kerap memperkenalkan diri sebagai Gus AMI.
Khoirul Umam, yang turut menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) mengatakan Gus Yahya mempunyai kedekatan dengan Keluarga Ciganjur.
Dia pernah bertugas sebagai juru bicara Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Keluarga Ciganjur merujuk pada keluarga mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang saat ini diwakili oleh anak-anaknya, antara lain Yenny Wahid.
Jika Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, maka itu dapat membuka kemungkinan keluarga Ciganjur kembali masuk dalam kontestasi kepemimpinan PKB, terang Khoirul Umam.
“Jika itu polanya, maka besar kemungkinan Cak Imin dengan sel-sel kekuatan politik PKB di daerah akan mendukung Kiai Said Aqil Sirodj untuk mempertahankan kepemimpinan dan stabilitas internal PKB."
"Tentu, dukungan itu tidak dilakukan dengan intervensi suara, tetapi melalui komunikasi politik dan penyamaan persepsi secara intensif dengan pengurus NU daerah untuk memastikan arah dukungan di Muktamar mendatang,” kata Umam.
Meski demikian, independensi pengurus NU di tingkat pusat sampai daerah, yaitu PWNU dan PCNU dapat menentukan hasil pemilihan ketua umum saat Muktamar Ke-34 NU.
“Faktor independensi pengurus PWNU dan PCNU akan sangat menentukan karena menggunakan sistem pemilihan yang demokratis, kecuali jika mekanismenya diubah dan diserahkan pada Ahlul Halil Wal-Aqdli,” sebut Umam.
Ahlul Halil Wal-Aqdli merupakan sekelompok kiai senior yang dianggap memiliki kredibilitas moral, keilmuan, dan akar sosial yang kuat di lingkungan Nahdliyin.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang