Masa Observasi Selesai, WNI Dari Natuna Harus Didampingi Sampai ke Rumah

Jumat, 14 Februari 2020 – 19:24 WIB
WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, beraktivitas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna. Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie menyarankan ada tim pendampingan khusus untuk pemulangan 238 WNI ke rumah masing-masing setelah selesai menjalani observasi di Pulau Natuna.

Dia menyatakan bahwa petugas pendamping harus memberikan penjelasan kepada masyarakat soal kondisi mereka yang telah menjalani observasi selama 14 hari tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Minta Masyarakat Menerima WNI yang Selesai Menjalani Observasi di Natuna

“Saya kira harus didampingi, tidak bisa dilepaskan begitu saja. Tim pendampingi harus menyampaikan kepada masyarakat sampai tingkat RT, dan keluarga bahwa ini mereka sehat, dan  sudah melalui observasi dan tidak terjadi apa-apa. Menurut saya, itu penting,”  ujar Syarif saat dihubungi JPNN.com, Jumat (14/2).

Ketua DPP Partai NasDem itu mengatakan pemerintah tidak bisa membiarkan mereka kembali sendiri ke rumah atau lingkungan tempat tinggal tanpa ada pendampingan.

BACA JUGA: Santri Pemenang Kontes Robotic Internasional Jalani Karantina Setelah Pulang

Tim itu nanti harus memberikan penjelasan kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka terkait apa yang telah dijalani, dan bagaimana kondisi kesehatan terakhir setelah observasi.

“Saya pikir itu harus diantar, didampingi, dan dijelaskan kepada masyarakat karena kan bisa saja tahu-tahu masyarakat mengucilkan atau sebagainya. Jadi, harus jelas diantar, didampingi, paling tidak masyarakat diedukasi terlebih dahulu,” katanya.

Selain itu, ujar Syarif, para WNI yang akan dipulangkan itu harus diberikan bimbingan sehingga ketika sudah berada di lingkungannya, mereka sudah siap secara psikologis.

Menurut Syarif, bisa saja awal-awal  kembali ke lingkungan, mereka dicuekin orang dan segala macam karena ada ketakutan dan kekhawatiran.. Dia berharap hal itu tidak terjadi, dan masyarakat bisa menerima mereka kembali.  

“Mereka juga harus siap berada di lingkungan sekitarnya kembali. Karena itu, mereka juga harus diberikan kekuatan menanggung psikologis itu,” ujarnya.

Menurut Syarif, petugas medis yang lebih berwenang menyatakan kondisi kesehatan para WNI yang akan dikembalikan ke keluarga masing-masing tersebut.

Karena itu, ujar dia, petugas yang bertanggung jawab melakukan observasi harus bisa memberikan penjelasan kepada publik bahwa 238 WNI itu sehat.  

“Saya kira lebih tepat untuk memutuskan sehat  atau tidak, itu petugas medis. Kalau petugas sudah menyatakan sehat, saya kira itu bisa dipertanggungjawabkan, karena mereka juga mempertaruhkan reputasinya,” kata Syarif lagi.  

Legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat (Kalbar) I ini menjelaskan ketika sudah dinyatakan sehat, pemerintah atau petugas medis tinggal melakukan pengawasan saja. 

Misalnya, bagaimana nanti mereka beraktivitas sehari-hari di rumah dan sebagainya.

“Yang tahu persis itu petugas medis. Artinya, masa virus itu berkembang berapa lama. Nah, mereka ini sudah 14 hari, dalam kurun waktu itu ternyata tidak ditemukan apa yang dikhawatirkan dalam arti virus corona,”  ujar sekretaris Fraksi Partai Nasdem di MPR ini. (boy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler