jpnn.com, BLITAR - Santri asal Ponpes Mambaus Sholihin yang baru pulang dari kontes robotic internasional di Malaysia kini menjalani masa karantina di rumahnya masing-masing.
Sebelumnya para santri itu mengikuti screening di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar untuk mencegah terjangkit virus corona.
BACA JUGA: Terungkap Penyebab 51 Santri di Bogor Keracunan, Bukan dari Makanan
Salah satunya Mohammad Fariq Irsyad, santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin yang baru pulang dari World Robotic For Peace 2020 di Malaysia.
Dalam kontes robotic internasional baru-baru ini, santri-santri Ponpes Mambaus Sholihin berhasil menjadi juara umum.
BACA JUGA: 23 Mahasiswa asal Banyuwangi Memilih Pulang dari China dengan Biaya Sendiri
Untuk mengisi waktu selama masa karantina Fariq mengejar ketinggalan pelajaran di pondok.
Fariq rajin membaca buku untuk referensi pelajaran, dan juga menambal ketertinggalan pelajaran kitab.
Sementara keluarga santri, rutin memberikan vitamin dari rumah sakit, untuk menjaga kesehatan anaknya.
"Kami juga terus mengikuti anjuran atau saran dari dokter, dengan terus mengenakan masker, meski di dalam rumah," kata ibunya, Hadiana Wigati.
Fariq merupakan putera pertama dari Khoirul Amin dengan Hadiana Wigati. Fariq dikenal sejak kecil suka mengotak-atik mobil mainan. (pul/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia