JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menyatakan, butuh waktu untuk mencari Flight Dara Record (FDR) Sukhoi Superjet 100 yang naas di Gunung Salak. "Di Prancis saja butuh tiga tahun mencari," katanya, kemarin (20/5).
Yang dimaksud Tatang adalah kecelakaan pesawat Airbus A330-200 bernomor penerbangan 447 milik Air France rute Rio de Janeiro, Brazil menuju Bandar Udara Charles de Gaulle Paris, Prancis yang tiba-tiba hilang dari radar saat melintas di Samudera Atlantik pada 1 Juni 2009 silam. Total 228 penumpang termasuk 12 kru pesawat dilaporkan hilang. Sulitnya medan membuat pencarian korban diakhiri 26 hari kemudian. Saat itu, baru 50 jenazah ditemukan.
Meski demikian, kata Tatang, pencarian black box Airbus milik Air France tidak dihentikan. Akhirnya setelah dicari selama setahun, black box tersebut ditemukan di dasar laut. Operasi pengambilan pun memakan waktu yang tidak sedikit. Hingga akhirnya 1 Mei 2011 atau dua tahun setelah kejadian CVR dan FDR bisa diangkat.
Begitu juga saat pesawat Adam Air KI-574 jurusan Surabaya-Manado yang hilang di perairan Majene, Sulawesi Barat 1 Januari 2007. Pesawat dengan 96 penumpang itu mengalami kecelakaan karena cuaca buruk. Black box sendiri akhirnya ditemukan tujuh bulan kemudian, tepatnya 28 Agustus.
Meski demikian, pihaknya tidak akan memperlambat kinerja demi menunggu FDR ditemukan. Buktinya, saat ini tim laboratorium KNKT sudah melakukan pemeriksaan terhadap CVR.
"Kalau tidak ditemukan tak masalah. Kami masih bisa mengeluarkan rekomendasi meski tidak seakurat kalau FDR ditemukan," tuturnya.(dim/ken/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan BPIH Dikebut Lagi
Redaktur : Tim Redaksi