Masalah Gereja Santa Clara Bisa Ganggu Pilkada

Senin, 27 Maret 2017 – 06:30 WIB
Demonstrasi menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara. Foto: GoBekasi

jpnn.com, BEKASI - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diharapkan turun tangan menyelesaikan persoalan seputar pembangunan Gereja Santa Clara di Kota Bekasi. Proyek tersebut terus mendapat penolakan dari sekelompok umat Islam sejak 2015 lalu.

Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN/IAIN)Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Bekasi Raya Hamdi khawatir, berlarutnya konflik pembangunan Gereja Santa Clara akan mengganggu kerukunan antar umat beragama di Bekasi.

"Kota Bekasi kan di bawah Jawa Barat, gubernur turun dong urun rembuk mencari solusi. Kalau berlarut bisa mengganggu apalagi Kota Bekasi menjelang Pilkada, tidak menutup kemungkinan jadi alat politik," ujarnya, Minggu (26/3).

Seperti diketahui, sekelompok umat Islam menggelar aksi demonstrasi di depan lokasi proyek Gereja Santa Clara pekan lalu. Mereka melakukan itu karena kesal pembangunan, yang sempat dihentikan atas desakan umat Islam pada 2015 silam, kembali dilanjutkan.

BACA JUGA: Didesak Batalkan Izin Gereja, Begini Respons Pepen

Meski kasus intoleransi semacam ini sering terjadi di Bekasi, Hamdi yakin konflik Gereja Santa Clara bisa diselesaikan dengan baik. Asalkan semua pihak terkait mau berkomunikasi dan saling menghargai.

"Masyarakat Bekasi itu toleran kok, ya duduk barenglah, inikan hanya persoalan komunikasi yang tersumbat," sarannya

BACA JUGA: Izinkan Pembangunan Gereja, Pepen Disebut Mirip PKI

Kalau musyawarah tidak mengahasilkan kesepakatan juga, menurut peraturan yang ada melalui jalur pengadilan. "Kalau gak ada kesepakatan ya PTUN," tukasnya. (zul/rmol)

BACA JUGA: Ini Alasan Umat Islam Demo Pembangunan Gereja di Bekasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Tolak Pembangunan Gereja Ricuh, Polisi Luka-Luka


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler