Masalah Pendidikan Nasional jadi Tanggung Jawab Bersama

Kamis, 02 Mei 2013 – 20:48 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Melani Leimena Suharli mengingatkan tentang jasa besar Ki Hajar Dewantara bagi pendidikan nasional. Sebab, berkat Ki Hajar Dewantara pula pendidikan nasional yang dikembangkan berbasis  budi-pekerti dan nilai-nilai kejujuran.

Karenanya Melani mengatakan, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini harus jadi pintu masuk bagi seluruh pemangku pendidikan untuk membenahi pendidikan nasional. “Jika ada kekurangan atau kelemahan, maka kewajiban kita semua untuk segera membenahinya,” katanya di Jakarta, Kamis (2/5).

Dikatakannya, pendidikan merupakan pondasi bagi setiap warga negara untuk maju dan berkembang. Karenanya, pendidikan menjadi kunci kemajuan suatu bangsa. “Hanya bangsa yang peduli dan terus mengembangkan pendidikan yang mampu menguasai tantangan masa depan,” katanya.

Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, masih banyak persoalan yang mengiringi dunia pendidikan di Indonesia. Tapi, pemerintah sangat serius menanggulanginya dengan mengalokasikan anggaran terbanyak di APBN untuk pendidikan.

"Ini merupakan kebijakan politik pemerintah Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang harus terus didukung demi kemajuan Indonesia," ujar Melani.

Menyikapi kisruh pelaksanaan Ujian Nasional (UN) maupun pro-kontra penerapan Kurikulum 2013, Melani menyarankan Mendikbud agar mempertimbangkan kondisi masyarakat di 34 provinsi. “Saya berharap masalah UN dan kurikulum 2013 bisa diselesaikan dengan baik, sesuai saran Presiden SBY bahwa tidak ada keinginan untuk memaksakan kurikulum 2013, selain untuk menyongsong perubahan zaman yang semakin maju dan canggih,” harap Melani.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendidikan Harus Fokus Membentuk Karakter Bangsa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler