Masih Ada Kada Curangi Seleksi CPNS demi Kerabat Sendiri

Temui Panselnas, Minta Otak-Atik Data Olahan

Sabtu, 14 Maret 2015 – 20:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mencurigai adanya tindakan curang di daerah yang sengaja menunda pengumuman kelulusan seleksi CPNS 2014. Sebab, penundaan itu disinyalir hanya untuk memasukkan calon titipan yang masih kerabat kepala daerah.

Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB, Arizal mengungkapkan bahwa masih ada kepala daerah yang berpikir pola lama, yaitu nilai kelulusan bisa diatur. Meski tak menyebut kepala daerah yang bermain di seleksi CPNS, namun Arizal menyebutnya sebahai tindakan tak terpuji.

BACA JUGA: Lewat Akun Twitternya, ARB Tuding 133 Dokumen Munas Ancol Palsu

"Saya tidak mau menyebutkan nama ya. Tapi ada kepala daerah yang jauh-jauh ke sini hanya untuk meluluskan satu orang saja yang ternyata saudaranya," kata Arizal kepada JPNN, Sabtu (14/3).

Menurutnya, oknum kepala daerah itu meminta agar Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS mengubah daftar kelulusan dengan menyisipkan satu nama. Kebetulan saat tes kompetensi dasar (TKD), keluarga sang bupati itu tidak lulus tes.

BACA JUGA: PKS Tidak Permasalahkan Pemberian Remisi Kepada Koruptor

"Negosiasi seperti itu tidak berlaku lagi di jaman sekarang. Semuanya sudah serba transparan, jadi tidak bisa kita utak-atik hasil yang telah selesai diolah," tegasnya.

Arizal menambahkan, Panselnas tidak akan mengikuti kemauan kepala daerah. KArenanya, sebaiknya daerah langsung mengumumkan TKD olahan Panselnas.

BACA JUGA: Kabinet Kerja Minim Prestasi, Ini Saran Pengamat untuk Jokowi

“Kalau mau aman, soft copy yang sudah diberikan Panselnas diumumkan saja. Saya jamin tidak akan ada yang protes, karena nama, nomor ujian serta nilainya dibeberkan semua," terangnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Kesedihan dan Kerinduan Akbar soal Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler