Masih Ada yang Tak Percaya Vaksin Covid-19? Ini Pesan Pak Ganjar

Rabu, 06 Januari 2021 – 23:46 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat memeriksa vaksin covid-19 yang tiba di Jateng. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyiapkan langkah antisipasi agar tidak ada penolakan dari penerima vaksin Corona (Covid-19).

Hal ini dilakukan sebelum nantinya dilakukan pemberian vaksin, yang dimulai dari ke tenaga kesehatan (nakes), tokoh publik hingga kalangan masyarakat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KPK Peringatkan Bu Risma, Ini Lembaga yang Bekukan Rekening FPI, Rizieq Disangka Menghasut

"Yang menolak vaksin, vaksin itu jumlahnya hanya sedikit. Hari ini nakes, yang menolak itu, potensinya kan kalangan masyarakat. Ini akan kami sosialisasikan," kata Ganjar usai rapat evaluasi penanganan Covid di ruang rapat kantornya di Kota Semarang, Rabu (6/1/2021).

Menurut Ganjar, potensi penolakan vaksin itu biasanya karena mereka merasa tidak percaya dan juga karena mereka tidak tahu.

BACA JUGA: Ganjar Dukung Rencana PSBB di Seluruh Daerah Jawa dan Bali

Oleh karena itu dengan sosialisasi yang dilakukan terus menerus, maka diharapkan pihak yang berpotensi melakukan penolakan akan bisa mengerti. Kemudian bersedia untuk diberi vaksin.

Apalagi nantinya tidak hanya vaksin Sinovac, tetapi ada juga vaksin lain seperti Pfizer dan Moderna. Adapun, kriteria yang dapat vaksin pertama adalah mereka yang berumur 18-59 tahun, tidak memiliki komorbiditas, tidak pernah Covid-19, ibu hamil, dan ibu menyusui.

BACA JUGA: Pak Ganjar Takjub, Alat Deteksi Covid-19 GeNose Bekerja Cepat Hanya 3 Menit

Saat ini, pemda Jateng sedang menyiapkan daftar penerimanya. Termasuk kalangan nakes yang akan menjadi pihak awal diberi vaksin.

"Yakni mereka yang mengurusi semua nakes termasuk nakes TNI-polri," sambungnya.

Dalam tahap ini Jateng telah menerima 62.560 dosis vaksin untuk Covid-19 tersebut. Vaksin akan segera didistribusikan ke 35 kabupaten/kota di Jateng. Pihaknya sedang melakukan pendataan dan pelengkapan administrasi serta pengecekan-pengecekan.

Ganjar sendiri siap menjadi penerima vaksin yang pertama. "Vaksin, aku yang pertama, iya. Disiarkan live? Sakjane percaya opo ora (Sebenarnya percaya apa tidak)," ujar Ganjar disinggung apakah bersedia menyiarkan langsung (live) pemberian vaksin terhadap dirinya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, mengantisipasi adanya penolakan pemberian vaksin maka perlu dilakukan langkah.

"Sosialisasi, edukasi yang bersifat persuasif. Jangan ada kesan dipaksa," kata Yuli usai rapat.

Menurut dia, penolakan biasanya muncul karena perasaan ragu-ragu. Oleh karena itu, vaksin diberikan kepada tokoh publik, hingga tokoh masyarakat supaya pihak lain yang berpotensi menolak, bisa mantap atau bersedia diberi vaksin. Saat ini, pihaknya juga tengah menunggu keputusan pusat terkait pendistribusian vaksin.

Pihaknya saat ini tengah menyiapkan diri seperti rencana mekanisme pendistribusian vaksin. Terlebih sejumlah kabupaten dan kota telah memiliki mobil vaksin sebanyak 13 unit. Jika nanti ada kabupaten yang tidak bisa mengambil, pihaknya akan mengantarnya sendiri.

"Kalau tidak bisa ambil sendiri, kami antar. Itu teknis saja," jelasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler