jpnn.com - Tak sedikit mereka yang sudah menikah atau berumah tangga, terkadang hatinya masih belum bisa beranjak dari mantan, yang pernah dicintai atau mencintai dirinya.
Begitu pun pasangan suami istri yang sudah cukup lama menikah. Mereka bukannya fokus mencintai pasangan, tetapi malah mencintai perempuan atau pria lain.
BACA JUGA: Terpaut 17 Tahun dengan Kalina Ocktaranny, Ricky Miraza: Dia Memuaskan
Memang cinta adalah urusan hati, sehingga seseorang terkadang kesulitan untuk mengendalikannya. Namun, perlu diingat, cinta bukan sesuatu yang datang tiba-tiba.
Ada pula yang mengatakan, cinta bukan benda mati, melainkan sesuatu yang harus diperjuangkan.
BACA JUGA: Beragam Manfaat Tidur Siang Singkat Saat Puasa, Jangan Dilawan!
Sehingga bila seorang suami atau istri sudah mulai tak cinta kepada pasangannya, mereka harus berjuang bagaimana caranya agar mampu menumbuhkan dan menyuburkan kembali cinta itu di antara mereka.
Lantas bagaimana bila seorang atau mungkin Anda diuji dengan rasa cinta kepada orang yang bukan pasangannya?
BACA JUGA: Hindari 4 Jenis Makanan Ini Saat Sahur, Bisa Bikin Cepat Lapar
Dilansir dari islam.nu.or.id, berbicara masalah hati, Rasulullah pernah memberikan gambaran:
“Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR al-Tirmidzi).
Karena itu, ketika seseorang merasa kesulitan untuk mengendalikan hatinya, maka pasrahkanlah kepada Dzat yang maha-membolak-balikkannya, yakni Allah subhanahu wata'ala.
Masih soal hati, dalam hadis lain, Rasulullah menyatakan:
“Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Dia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).
Karena sifatnya yang mudah berubah-ubah, hati kemudian disebut dengan kalbu.
Karenanya, melalui doa berikut, Rasulullah selalu memohon kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan hati.
Ya muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinika.
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’).
Setelah berdoa itu, Rasulullah kemudian menyambungnya dengan doa dari Al-Qur’an:
Rabbana la tuzigh qulubana ba‘da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhab.
Artinya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8).
Dalam riwayat lain, Rasulullah berdoa:
Allahumma, musharrifal qulub sharrif qulubana ila tha‘atika
Artinya: Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami terhadap ketaatan kepada-Mu” (HR. Muslim).
Maka bagi Anda yang ingin diteguhkan hatinya oleh Allah akibat godaan rasa cinta kepada orang yang tak sepantasnya dicinta, ada baiknya sering membaca doa di atas.
Rasulullah memang tidak mengkhususkan doa tersebut untuk tujuan itu, tapi untuk semua hal yang berkenaan dengan hati yang kita sudah tak mampu mengendalikannya, maka perbanyaklah membacanya.
Mudah-mudahan Allah menolong hamba yang senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, termasuk mengendalikan perasaan hati.
Yakinlah kepada Allah, Dzat yang maha-membolak-balikan hati, sambil terus berdoa kepada-Nya.
Sampaikan permohonan meski tak menggunakan doa ini, sebab Dia Maha-Mendengar dan Maha-Mengetahui setiap yang terbesit dalam hati.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada