Masih Bocah Dipaksa Jadi PSK

Rabu, 18 Juli 2012 – 09:50 WIB

PATARUMAN – RS (13) sudah hampir satu bulan dibawa oleh Narsih seorang mucikari untuk melayani lelaki hidung belang dan tinggal  di penampungan lokalisasi Batu Raden, Purwakerto.
 
Ditemui Radar (Group JPNN), RS korban traficking saat menunggu untuk dimintai keterangan didampingi oleh keluarganya menjelaskan dirinya mengaku diajak untuk bekerja disebuah toko pakaian di Kabupaten Ciamis oleh Nanang. RS yang terlihat bongsor dan berparas cantik itu tampak polos mengutarakan setiap kejadian yang dialaminya.

Dia bersama bibinya yang bernama Santi (25) untuk menemani dirinya bekerja di Ciamis. Setelah mengikuti Nanang yang juga pernah menjadi tetangganya di Batulawang ternyata dia dibawa ke tempat kontrakan yang penuh dengan wanita-wanita seksi. “ saya kaget ternyata saya dibawa ke kontrakan disatukan dengan wanita-wanita dengan pakaian terbuka,” ungkap RS terlihat trauma.
 
Lanjutnya dia lantas diberikan satu pakian minim oleh mamih panggilan Nersih sang mucikari untuk dikenakan melayani pria hidung belang. Setiap harinya dia harus melayani beberapa pria yang mengajak karokean bahkan cek in di hotel. Dia mengaku enggan untuk melayani tetapi karena dipaksa terus dia terpaksa harus melakukannya. Setiap pria selalu memakai alat pelindung untuk menghindari hal yang tidak diinginkannya. Sudah beberapa hari dia mengaku mendapatkan uang beberapa ratus ribu diberikan dari mamih. Selain itu dia juga dicatat mempunyai hutang Rp 400 ribu, padahal makan sehari-hari dia tidak muluk-muluk. “ kalau tidak mau saya dipaksa dengan kekerasan,” terang anak yang suka bernyanyi itu.
 
Nersih atau Mamih saat dimintai keterangan mengaku memberikan tarif kepada lelaki yang mau mendapatkan pelayanan dari korban sampai Rp 500.000. uang tersebut dibagikan setengah untuk dirinya dan setengahnya untuk korban. Dia juga sebelumnya menanyakan KTP milik korban karena bekerja disana harus memiliki KTP. Katanya Korban mengaku berusia 19 tahun tetapi tidak mempunyai KTP. “ makanya setelah beberapa hari saya suruh pulang untuk mengurus KTP,” ungkapnya
 
Asep Nurdin yang mewakili keluarga korban mengaku akan melaporkan kasus ini kepada Komnas perlindungan anak. Karena perbuatan ini sangat mencoreng masa depan keluarga korban. Ibunya pun merasa terpukul ketika tersangka membohonginya bahwa korban akan menjadi karyawan di salahsatu Toko. Padahal keinginan ibunya anak tersebut melanjutkan sekolah atau paling tidak masuk ke pondok pesantren. “ kami sangat khawatir dengan masa depan anak ini,” ungkap pria yang aktif disalahsatu LSM itu.
 
Selain itu pihak keluarga juga sangat berterima kasih kepada kepolisian dan warga Cisaga yang telah berhasil menangkap tersangka. Karena diketahui warga Tanjungjaya, Cisaga ikut andil membantu membongkar sindikat penjualan anak tersebut. warga sudah menaruh curiga ketika korban sedang berada dirumah tersangka memakai pakaian minim. Setelah dimintai keterangan anak tersebut menceritakan semua kejadian yang menimpanya kepada warga Tanjungjaya Cisaga sebelum diberangkatkan yang kedua kalinya ke Lokalisasi Batu Raden. “ mereka langsung memberikan perlindungan kepada korban hingga akhirnya tersangka ditangkap,” ungkapnya kepada radar. (zi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Rumah Kapolda, Pistol Dicuri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler