jpnn.com, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 masih menunggak pembayaran subsidi atau kontribusi komersial kepada klub peserta kompetisi. Mereka pun mengakui pembayaran hak klub pun menjadi tersendat.
Menurut Direktur PT LIB Risha Adi Wijaya, tersendatnya pembayaran hak klub bukan karena keinginan PT LIB. Tapi, ada pihak yang harusnya membayar hak komersial ke PT LIB, ternyata belum dilakukan sampai saat ini.
BACA JUGA: Liga 1 2018 Segera Bergulir, Kickoff Tanggal..
Akibatnya, pembayaran kepada yang harusnya sudah lunas per Januari, sampai saat ini belum terlaksana.
Karena itu, menurut Risha, PT LIB akan membahasnya secara detil dan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat.
BACA JUGA: Ambil Cuti, Edy Rahmayadi Masih Kendalikan PSSI
"Yang LIB lakukan adalah RUPS dengan menggunakan laporan financial secara internal dulu. Kami memang rencanakan di Februari ini ya tepatnya sebelum kick-off ya. Jadi sebelum pertemuan manajer meeting kami melakukan pertemuan RUPS," katanya, Selasa (20/2).
Namun, Risha memastikan bahwa pertemuan tersebut bukan memastikan pembayaran atau pelunasan tunggakan ke klub-klub.
BACA JUGA: Edy Sibuk Memburu Kursi Gubernur, Ini Penggantinya di PSSI
"Bukan pelunasan, jangan salah. Tapi untuk permasalahan kewajiban LIB tentunya akan dibicarakan dan akan ditindaklanjuti di dalam rapat RUPS," tegasnya.
Nantinya, di dalam rapat tersebut akan dibahas sebuah kesepakatan bagaimana langkah yang akan diambil oleh pemilik saham yang merupakan klub-klub peserta kompetisi dengan direksi PT LIB.
Sebelumnya, LIB berjanji untuk melakukan pembayaran pelunasan tunggakan subsidi kepada klub dalam tiga termin. Untuk termin yang pertama pada akhir Desember, sudah dibayar.
Namun untuk termin kedua dan ketiga yang dijanjikan pertengahan dan akhir Januari, belum terealisasi sampai hari ini. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingkar soal Pelunasan Subsidi, PT LIB Masih Dipercaya PSSI
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad