"Jadi dia (Farhan) komandan lapangan saat beraksi. Dia eksekutor juga di beberapa aksi itu," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai di Jakarta, Senin (3/9).
Tak hanya itu, tutur Ansyaad, anak tiri Abu Omar itu dipercaya menggantikan ayahnya yang telah dibekuk polisi, Farhan dipercaya membawa masuk senjata ke Indonesia dari luar negeri.
Namun, aksinya terhenti setelah intelijen mengetahui gerak-gerik Farhan dan mulai mengendus aksi terornya sepanjang Agustus 2012 ini. "Di belakangnya masih ada beberapa orang. Itu yang masih kita kejar,"tuturnya.
Seperti yang kita ketahui, Farhan adalah salah satu terduga teroris yang tewas saat aksi baku tembak antara Densus 88 dan pelaku peneror polisi. Mereka diduga terlibat melakukan aksinya pada 17 Agustus, 18 Agustus dan 30 Agustus lalu. Adapun motif kelompok jaringan baru ini adalah balas dendam terhadap polisi.
"Target kelompok ini ya pastinya polisi, yang mereka anggap mengganggu jaringan mereka," pungkas Ansyaad.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Motif Teror di Solo dari Surat Rahasia
Redaktur : Tim Redaksi