Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, Selasa (2/3) ini, salah satu faktor pendukung dari kondisi ini adalah adanya daerah tekanan rendah di Australia timur dan pusaran angin tertutup di pesisir barat Sumatera bagian tengah serta daerah pumpunan atau pertemuan angin yang memanjang dari Kalimantan bagian selatan hingga Laut Arafuru.
Hal ini mempengaruhi aktivitas pertumbuhan awan hujan yang semakin meningkat terutama di wilayah Indonesia bagian selatan.
Kondisi tersebut juga didukung oleh suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia yang hangat dan kelembaban udara yang tinggi
BACA JUGA: Massa Mulai Berdatangan ke DPR
Selain itu, faktor pemanasan berskala lokal yang ditandai dengan suhu udara yang tinggi antara pagi dan siang hari di beberapa wilayah mendukung pertumbuhan awan hujan seperti awan cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat.BMKG merilis, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang adalah pesisir barat Sumatera bagian tengah dan selatan; Sumatera bagian utara dan selatan; Kalimantan Selatan; Jawa bagian barat dan timur; Jabodetabek; Sulawesi Tengah; Nusa Tenggara; Papua bagian tengah dan selatan.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Pintu untuk Turunkan Boediono-Sri Mulyani
Redaktur : Tim Redaksi