jpnn.com - jpnn.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulziz al-Saud akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/3) siang. Salman akan mengikuti serangkaian kegiatan kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo. Sedangkan Kamis (2/3), raja berusia 81 tahun itu akan menghadiri pertemuan di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR Aboe Bakar Al Habsy menyatakan, hari ini adalah momen yang luar biasa untuk membuktikan bahwa Indonesia dan Saudi Arabia memiliki hubungan yang sangat hangat.
BACA JUGA: Tarian untuk Raja Salman, Hanya Latihan Tiga Hari
Pada kunjungannya 47 tahun lalu, Raja Faisal menyampaikan ungkapan “Siapa yang mengingkari hubungan ini antara Saudi dan Indonesia seperti mengingkari matahari di siang bolong”.
"Kita buktikan bahwa ungkapan itu masih berlaku sampai dengan sekarang," tegasnya, Rabu (1/3).
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Kerahkan 4.000 Personel plus Sniper
Sambutan yang optimal dari DPR dengan menggelar kegiatan di kompleks parlemen, Senayan, adalah salah satu upaya dalam membina hubungan baik antara kedua negara.
Meskipun hari ini semua anggota DPR sedang melakukan tugas reses di daerah pemilihannya, mereka rela kembali ke Jakarta untuk memberikan penghormatan dan sambutan terbaik atas kehadiran Raja Salman.
BACA JUGA: Ingat Pak Jokowi, 5 WNI di Saudi Dituduh Memakai Sihir
Untuk pihak legislatif, ini sebenarnya kesempatan yang sangat langka. Sebab, pimpinan Arab Saudi yang menggunakan sistem kerajaan menyambangi gedung parlemen, sebagai bentuk penghormatan terhadap Indonesia yang menggunakan sistem demokrasi.
"Saya rasa ini adalah pandangan moderat yang luar biasa dari Raja Salman dalam upaya menjaga hubungan baik kedua negara," ujar anggota Komisi III DPR itu.
Menurut dia, hal itu memperlihatkan bahwa hubungan Indonesia dan Saudi Arabia sudah pada tahap saling memahami. Raja Saudi Arabia menghormati pilihan rakyat Indonesia untuk menggunakan negara demokrasi yang berlandaskan Pancasila meskipun mayoritas penduduknya adalah masyarakat muslim.
Aboe yakin pemerintah juga telah menyiapkan banyak kegiatan dalam rangka meningkatkan kehangatan hubungan bilateral kedua negara.
Baik dalam persoalan perdagangan, investasi, promosi pariwisata atau dalam penetapan kuota haji. Rombongan besar Raja Salman yang menyertakan 10 menteri pastilah membawa banyak penawaran menarik untuk Indonesia.
"Saya yakini, konteks kerja sama yang ditawarkan pastilah menguntungkan kedua belah negara," kata Aboe. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Arab Saudi Mau Garap Perikanan? Silakan...
Redaktur & Reporter : Boy