BANDUNG - Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait anjloknya Kereta Api Malabar Jurusan Bandung-Malang di KM 244, Kampung Terung RT 05/09, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4/2014) lalu.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan pemeriksaan kepada masinis KA Malabar yang kondisinya kini sudah makin membaik.
"Kita masih berkoordinasi dengan PT KAI. Selain itu saya sudah memerintahkan Kapolres (Tasikmalaya) untuk memeriksa masinis," katanya saat ditemui di Bandung, Senin (7/4).
Ditambahkannya, pemeriksaan terkait kronologi kejadian anjloknya kereta yang menyebabkan tiga orang tewas akibat insiden tersebut karena sebelumnya ada beberapa kereta yang melintasi wilayah tersebut.
"Kereta Argo Wilis melintas pukul 15.30 setelah itu ada juga yang melintas pukul 18.00 setelah itu enam menit kemudian anjlok. Jadi pada saat melintas jalan sudah tergantung. Sehingga tidak ada sandaaran ke tanah. Begitu lewat anjlok," ucapnya.
Selain itu pihaknya meminta pihak PT KAI untuk memetakan wilayah rawan longsor terutama jalur selatan yang terkenal dengan area pegunungan sejak dari Nagreg hingga Ciamis.
"Kita akan dalami, apakah ada alih fungsi (hutan) menjadi perkebunan atau pohonnya kurang yang mengakibatkan penggerusan sehingga air yang turun sangat besar," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kereta Api Malabar jurusan Bandung - Malang anjlok di KM 244, Kampung Terung RT 05/09, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4) sekitar pukul 18.30 WIB dan mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan 35 orang mengalami luka.
Penyebab insiden ini diduga akibat hujan deras yang mengakibatkan tanah di lokasi kejadian mengalami longsor dan menyebabkan kereta anjlok dan terguling saat melintas.(bal)
BACA JUGA: Turangga Sukses Lewati TKP Anjloknya Malabar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Onar di TPS, Tembak di Tempat
Redaktur : Tim Redaksi