Masinton Blak-blakan Ungkap Alasan PDIP Ogah Gabung Koalisi Perubahan, Bukan karena Anies

Jumat, 17 Februari 2023 – 07:39 WIB
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Masinton Pasaribu. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyatakan partainya tidak mungkin bergabung dengan Koalisi Perubahan dalam menghadapi Pilpres 2024.

Menurutnya, jargon perubahan yang diusung koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS itu tidak cocok dengan pemerintah yang selama ini telah berjalan di rel perubahan.

BACA JUGA: Pengamat Harapkan KIB Lebih Terbuka untuk Sejumlah Opsi Koalisi

"Jadi, dalam fase pertama 2014, 2016 dan sekarang 2019 ke 2024 ini memang berjalan di rel perubahan," kata Masinton dalam diskusi di kompleks parlemen, Kamis (16/2).

Dia menyebutkan PDIP masih memiliki kemungkinan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk Gerindra dan PKB atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP.

BACA JUGA: Jika Masalah Honorer Tidak Tuntas, Pentolan K2 Bersumpah Tak Pilih PDIP, 7 Turunan!

"Artinya, kami bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan Koalisi Indonesia Bersatu, tetapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya, mohon maaf," lanjutnya. 

Koalisi Perubahan yang digagas NasDem, PKS, dan Demokrat sendiri saat ini sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

BACA JUGA: Anies Baswedan dapat Dukungan di Jateng, eks Politikus PDIP Jadi Motor Penggerak

Namun, koalisi tersebut belum menentukan sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.

Sementara itu, PDI Perjuangan merupakan satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres-cawapres sendiri.

Walakin, Masinton mengungkapkan PDI Perjuangan bakal menjalin kerja sama dengan parpol lain menghadapi Pilpres 2024.

Tak hanya itu, dia juga mengungkap kriteria partai politik yang bisa berkoalisi dengan PDIP, di antaranya memiliki kesamaan ideologi dan program.

Menurut Masinton, sejumlah kriteria itu harus terpenuhi lebih dulu sebelum membahas sosok capres dan cawapres.

"Maka penjajakan-penjajakan itu penting, kita bukan orang dulu (yang ditetapkan, red), baru ngumpul-ngumpulin tadi, kita menjajaki kerja sama dulu," pungkas Masinton. (mcr8/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler