jpnn.com, LOMBOK - Masjid Raya Mandalika sudah hampir komplit. Pembangunanannya sudah mendekati 100 persen.
Sebelum Idul Adha, masjid yang didesain megah dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Mesjid Bayan, Lombok Utara dan Bangunan Adat di Sembalun, Lombok Timur itu dipastikan siap digunakan untuk ibadah.
BACA JUGA: Hebohkan Hari Pasar di Wini, Mario G Klau Gebrak Crossborder TTU
“Ini merupakan masjid terbesar kedua setelah Islamic Centre di Lombok. Sejauh ini proses pembangunan jalan menuju masjid sudah mulai di aspal. Atap baja masjid juga sudah mulai naik. Saat Ramadan, pengerjaan bangunan masjid sesuai target. Selesai sebelum Hari Raya Idul Adha pada Agustus mendatang,” ujar Ketua Tim Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah Sambudhy Thaib yang didampingi PIC Mandalika Taufan, Senin (19/6).
Tampilannya pun dijamin tak kalah artistik dari Islamic Center yang sudah menyerupai Masjid Nabawi di Timur Tengah.
BACA JUGA: Ramadan Istimewa, Ngabuburit dan Buka Bersama Sepanjang Malioboro
Dan saat malam hari, arsitektur masjidnya makin terlihat kinclong dengan balutan pendaran lighting super keren.
Progressnya pun sudah on the track. Selain jalan menuju masjid sudah di aspal dan atap baja masjid sudah mulai naik, gerbang depan masjid dan belakang yang sudah berdiri tegak.
BACA JUGA: Festival BMW 2017 di Biak Bikin Penasaran Aja
Bahkan di bagian pelataran masjid sedang tahap pemasangan ubin. Poin kemajuan lainnya, tercatat di pembangunan toilet masjid yang sedang berlangsung.
“Tim dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC, Red), tetap melakukan pembangunan secara non stop di Bulan Ramadan. Ini sebagai upaya dalam mengejar target Agustus 2017. Pokoknya Masjid Agung Mandalika sudah harus bisa dipergunakan menunaikan sholat saat Hari Raya Idul Adha. Dan ITDC optimistis mampu memenuhi target itu,” ujar Hiramsyah.
Di bagian lain, ITDC berupaya melakukan percepatan pembangunan Infrastuktur dasar dan pendukung KEK Mandalika. Salah satunya dengan pembangunan masjid Agung Mandalika di area muka kawasan Mandalika.
"Masjid akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektar dan bisa menampung 1.500 Jamaah di dalam bangunan dan 500 orang di teras bangunan,” kata dia.
Selain eye cathing dengan balutan arsitektur elegan, warna lokal pun ikut membalut tampilan Masjid Mandalika ini.
Bangunannya mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dari Mesjid Bayan, Lombok Utara dan Bangunan Adat di Sembalun, Lombok Timur. Dan semua tadi, masih ditambah dengan ornamen Islami dan kaligrafi serta desain modern.
“Bangunan masjid mengusung Eco Friendly dengan memanfaatkan penerangan cahaya matahari dan angin sebagai pendingin alami. Dan konsepnya bertujuan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat untuk beribadah," katanya.
Selain memberikan rasa nyaman, bangunan masjid juga akan dilengkapi dengan pusat edukasi, gedung serbaguna, fasilitas wudhu dan toilet yang layak untuk mengantisipasi kunjungan tamu.
Termasuk akan berdampingan dengan pasar seni dan areal festival yang direncanakan dibangun.
Menpar Arief Yahya juga senang jika Masjid Raya Mandalika itu segera direalisasi lebih cepat. Diikuti dengan infrastruktur yang lain yang bisa didahulukan.
Action Mandalika sebagai KEK Pariwisatayang sudah lebih dari 25 tahun “diam” berhenti, harus segera memperlihatkan progress.
“Progressnya sangat bagus. Jangan lupa pasang lampu yang bagus di eksterior masjid, setelah itu promosikan secara global,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Selayar Bakal Boyong Presiden ke Jokowi Island
Redaktur : Tim Redaksi