Masjid Dibangun Dekat Tempat Hiburan Malam, Wali Kota: jadi Tempat Tobat

Sabtu, 24 Oktober 2020 – 11:29 WIB
Masjid Al Haqq di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Foto: Radar Banten

jpnn.com, CILEGON - Wali Kota Cilegon Edi Ariadi meresmikan Masjid Al Haqq di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.

Kehadiran tempat ibadah ini diharapkan dapat membuat suasana religius di JLS.

BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam Top 10 Disegel, Ada Wanita yang Lagi Melayani Tamu, Hmmm

JLS diketahui sebagai akses yang berada di perbatasan Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Berada di perbatasan, jalan itu ditempati banyak tempat hiburan malam. Tempat hiburan malam paling banyak berdiri di area Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, dan Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.

BACA JUGA: Peringatan Tegas Irjen Firman: Sebaiknya Anda Menyerahkan Diri!

Masjid Al Haqq berdiri tepat di area yang paling banyak berdirinya tempat hiburan malam.

Masjid dengan nuansa serba putih itu berdiri tepat di samping salah satu tempat hiburan malam yang menyediakan fasilitas karaoke dan live musik.

Usai meresmikan masjid, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi menjelaskan, keberadaan Masjid Al Haqq diharapkan bisa menjadi pendorong tutupnya tempat hiburan malam di JLS.

“Ya bisa jadi penyeimbang, malahan pembunuh nantinya tempat hiburan itu,” ujarnya, Kamis (22/10).

Edi mengapresiasi langkah masyarakat dalam mendirikan masjid tersebut.

Ia menilai pembangunan masjid merupakan cara lain dalam menertibkan keberadaan tempat yang dianggap sebagai pusat kemaksiatan.

Edi berharap berdirinya masjid di samping tempat hiburan malam bisa menjadikan orang-orang yang sering pergi keluyuran ke tempat hiburan malam bertobat.

“Alhamdulillah di sini dibangun Masjid Al Haq mudah-mudahan ini juga sebagai bentuk tobat untuk mereka-mereka yang sering keluyuran malam,” ujarnya.

Sementara itu, pendiri masjid Al Haqq, Malim Hander Joni mengatakan, masjid itu dibangun di atas lahan seluas 400 meter persegi. Tanah itu merupakan milik keluarganya.

Salah satu alasan dibangun masjid itu lantaran sepanjang jalur JLS tidak ada masjid.

“Iya dari Anyer ke sini kan enggak ada masjid. Jadi saya pernah macet di sini terus muter ke rumah saya magribnya ilang,” ujarnya.

Joni berharap dengan berdirinya masjid itu membawa keberkahan serta cita-cita masyarakat agar area itu bersih dari tempat hiburan malam bisa terwujud. (bam/alt/radarbanten)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler