Masjid Harus Jadi Penyebar Cinta Damai

Jumat, 23 Maret 2018 – 12:58 WIB
Forum Silahturahmi Takmir Masjid (FSTM) Jakarta menggelar halaqoh takmir masjid bertema Mewujudkan Masjid Sebagai Wadah Pemersatu Umat dan Bangsa di Masjid Jami' Al-Falaah, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/3). Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Forum Silahturahmi Takmir Masjid (FSTM) Jakarta tengah berupaya memutus mata rantai penyebaran kebencian dan radikalisme di ibu kota. FSTM menginginkan masjid kembali fungsinya sebagai penyebar kedamaian dan pendidikan.

Koordinator FSTM Jakarta Husny Mubarok Amir mengatakan, pihaknya akan membangun kesadaran bersama rakyat Jakarta agar memanfaatkan masjid sebagai rumah ibadah dan syiar agama.

BACA JUGA: Pak JK Salat Subuh Berjemaah Bareng Ustaz Somad

“Halaqah bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para takmir masjid tentang pentingnya menjaga rumah ibadah dari hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” kata dia saat menggelar halaqoh takmir masjid dan salat zuhur berjamemaah di Masjid Jami' Al-Falaah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).

Husny menginginkan masjid sebagai wadah pemersatu umat dan bangsa. Masjid, kata dia, lebih baik dimanfaatkan sebagai rumah ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainya, seperti pengajian dan pemberdayaan ekonomi umat serta menyelenggarakan kegiatan pada saat peringatan hari besar Islam.

BACA JUGA: Lemparkan Daging Babi ke Masjid, Diganjar 15 Tahun Bui

"Peran takmir masjid, tokoh masyarakat dan alim ulama sangat strategis untuk terus mengampanyekan tentang fungsi dan kegunaan rumah ibadah khususnya masjid sebagai baitullah, sebagai pemersatu umat," kata dia.

Sementara itu, Ahmad Muslim selaku Wakil Koordinator FSTM Jakarta mengatakan, pihaknya ingin menghilangkan gerakan radikalisme mengatasnamakan sebagai jihad agama. Pasalnya, adanya pembiasan pemaknaan jihad yang melukai nilai-nilai kemanusiaan dan berlawanan dengan teks-teks ajaran Islam sendiri.

BACA JUGA: Buron Dua Bulan, Pencuri Motor di Masjid Itu Akhirnya Diciduk Bersama Penadahnya

Dia menilai, tidak dipungkiri saat ini banyak masjid di Jakarta yang dijadikan tempat penyebaran radikalisme. Oleh karena itu untuk memutus mata rantai, pihaknya terus gencar menyebarkan virus bahwa islam itu merupakan agama yang cinta damai anti kekerasan dan mengkampanyekan gerakan islam yang rahmatan lil alamin.

“Dengan kata lain, tantangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia adalah radikalisme. Radikalisme berpuncak pada terorisme, akibatnya, bangsa Indonesia dilanda krisis multidimensi dan dekadensi moral," tandas Ahmad.

Halaqoh takmir masjid ini diikuti oleh perwakilan takmir masjid dari dua wilayah yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Dengan pembicara di antaranya Habib Syafiq bin Syech Abu Bakar bin Salim, KH Ma'mun Al Ayyubi, KH Soleh Sofyan dan Ustadz Atok Al Jawawi.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid Agung Mandalika Rampung Sebelum Idul Adha


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler