jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jatim Aru Armando mengungkapkan, jumlah maskapai penerbangan sudah bertambah dari lima menjadi 17 airlines sejak era persaingan dibuka.
Banyaknya maskapai baru yang bermunculan akhirnya membuat tarif penerbangan tereduksi hingga 50 persen.
BACA JUGA: Lion Air Tumbuh Signifikan dalam 7 Tahun Terakhir
Kondisi tersebut mulai mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya menggunakan jalur darat ke jalur udara.
Selain karena tarif yang tidak terlalu mahal, efisiensi waktu menjadi pertimbangan utama.
BACA JUGA: Aktivitas Kembali Normal, 8 Penerbangan dari Lampung Dibatalkan
”Sekarang jumlah penumpang domestik berada di kisaran 70 hingga 80 juta per tahun sejak 2016. Rute penerbangan baru pun terus ditambah,” ujar Aru.
Tidak hanya jago kandang, beberapa maskapai bahkan mulai menjamah pasar global, baik regional maupun dunia.
BACA JUGA: Balon Udara Bahayakan Penerbangan, AirNav Terbitkan Notam
Lion Air kini mulai masuk pasar regional yang ditandai dengan munculnya Thai Lion dan Malindo.
”Sebentar lagi, Lion Air akan masuk ke Vietnam dan Australia,” imbuhnya.
Sementara itu, prestasi Garuda Indonesia dalam menarik perhatian dunia juga menjadi indikator perkembangan industri penerbangan yang signifikan.
Lewat TripAdvisor Traveller’s Choice Awards 2017, Garuda Indonesia masuk dalam sepuluh besar maskapai terbaik dunia, lima besar maskapai terbaik se-Asia Pasifik, dan maskapai terbaik di Indonesia.
Dalam penghargaan tersebut, rata-rata pengguna TripAdvisor menyatakan kepuasan mereka terhadap pelayanan kru dan jadwal penerbangan yang lancar.
Sebelum penghargaan TripAdvisor, Garuda Indonesia juga pernah menerima penghargaan sebagai cabin crew terbaik dunia dari Sky Trax selama tiga tahun berturut-turut. (pus/c6/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Raih Trofi Worldâs Best Cabin Crew
Redaktur & Reporter : Ragil