jpnn.com - JAKARTA - Tukang ojek di Stasiun Juanda harus rela meninggalkan tempat mangkal mereka, karena ramainya orang-orang yang mengikuti demo aksi Bela Islam II.
Mereka yang biasanya ada di depan pintu keluar harus bergeser sampai 50 meter-an di samping Stasiun.
BACA JUGA: Please..Massa Demo Bela Islam Jangan Turun di Stasiun Juanda
Tak hanya itu, mereka juga harus kehilangan pemasukannya. Suwanto misalnya, jika biasanya bisa mengumpulkan Rp 150 ribu, dari pagi sampai siang hari. Kini pendapatannya sepi.
"Setengah hari biasanya sudah bisa masuk setoran, buat dapur, sama buat anak sekolah. Ini belum dapat. Ramai juga demonya, nggak nyangka kaya gini," ucap ayah tiga anak tersebut.
BACA JUGA: Duh, Air Kran di Masjid Istiqlal kok Mati
Sampai pukul 11.00 WIB, pria yang tinggal di gang IC Juanda itu baru mendapatkan uang setoran dan uang minum, sementara untuk uang dapur dan sekolah anak belum didapatkan.
"Kayaknya sampai malam kalau begini ngojeknya. Kalau nggak, dapur nggak ngepul nanti," tuturnya.
BACA JUGA: Penting! Inilah Rekayasa Arus Lalu Lintas di Sekitar Monas
Nopani, tukang ojek lainnya juga mengakui mendapatkan kondisi yang sama dengan Wanto. Dia bahkan baru dapat satu penumpang, Rp 15 ribu. Sementara untuk setoran motor, perlu Rp 20 ribu setengah harinya.
"Ya dijalanin aja deh. Orang-orang milih jalan semua, kan nggak bisa jalan Nih motor ramai banget itu jalanan," keluhnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Salat Jumat, Kelompok Massa Terus Berdatangan ke Istiqlal
Redaktur : Tim Redaksi