Para demonstran membawa spanduk-spanduk yang bernada menyalahkan pemerintah AS karena dinilai telah membiarkan peredaran film tersebut. Salah satu spanduk bertuliskan "Mengecam Bisunya Pemerintah AS Pada Aksi-Aksi Kebencian Terhadap Islam", terlihat dibawa para demonstran. Sebagian demonstran terlihat kompak mengenakan baju koko warna putih.
Massa HTI menuntut agar pemerintah Amerika memberi sanksi keras pada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film "Innocence of Muslims". Mereka mengatakan bahwa satu-satunya hukuman yang pantas bagi para pembuat film kontroversial itu adalah hukuman mati.
Dalam aksi demonstrasinya, HTI juga untuk mempromosikan berdirinya Khilafah Islamiyah di Indonesia. Menurutnya, apabila khilafah ditegakkan maka penghinaan terhadap umat Islam tidak akan dibiarkan begitu saja.
"Kalau khilafah berkuasa, jangan kan nabi yang dihina, seorang umat saja dihina oleh kafir maka akan diratakan negaranya oleh khilafah," ujar Pengurus DPD Hizbut Tahrir Jakarta, Assad dalam orasinya. Seruan ini pun di sambut dengan teriakan "khilafah" dan "mampus Amerika" oleh para demonstran.
HTI juga mengancam akan menggusur kantor kedutaaan Amerika. Mereka memandang, negara yang telah menghina umat Islam tidak pantas memiliki kantor kedutaan di Indonesia.
"Lihat baik gedung ini markas teroris terbesar. Sebentar lagi khilafah akan mengusir kedubes ini karena dia telah menghina umat muslim," ujar Assad.
Selain massa HTI, sekelompok orang dari komunitas Habaib Jakarta juga ikut bergabung dalam demonstrasi di depan kedubes AS. Meski ratusan massa itu memenuhi sebagian ruas jalan di depan kedubes AS namun arus lalu lintas tetap lancar.
Unjuk rasa yang bernada keras ini juga berjalan damai dan lancar. Aparat keamanan pun terlihat tidak kesulitan menjaga ketertiban demonstrasi. Massa demonstran membubarkan diri sekitar pukul 15.50 WIB usai melakukan doa bersama. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Geledah Rumah Thorik
Redaktur : Tim Redaksi