BIREUEN-Puluhan ribu pendukung dan simpatisan Partai Aceh (PA) dari berbagai daerah di Kabupaten Bireuen, tumpah ruah di lapangan Glumpang Payong mengikuti prosesi deklarasi calon bupati/wakil bupati, Kamis (15/3).
Gelombang massa terlihat membludak dan membanjiri sejumlah kawasan di wilayah itu, sejak pagi saat pendaftaran pasangan H Ruslan H Daud/Ir H Mukhtar Abda MSi sebagai balon Bupati Bireuen periode 2012-2017 di Sekretariat KIP. Lalu diiringi konvoi ribuan sepeda motor serta ratusan unit kendaraan roda empat.
Pantauan Rakyat Aceh (Group JPNN), deklarasi kandidat calon Bupati Bireuen dirangkai dengan maulid akbar dihadiri Calon Gubernur Aceh, Dr Zaini Abdullah, Abu Tumin, Abu Usman Kuta Krueng, Jubir PA, Fachrul Razi dan puluhan ribu masyarakat serta massa pendukung PA. Kegiatan diawali pendaftaran pasangan calon ke Sekretariat KIP Bireuen.
Lalu parade pendukung PA dari Kecamatan Peusangan, melintasi jalan negara dilanjutkan berkeliling Kota Bireuen dan berakhir di arena deklarasi. Pasangan calon bupati juga sempat dipeusijeuk (tepung tawar-red) oleh ulama Aceh.
Dalam orasi politik di hadapan publik kemarin, H Ruslan H Daud mengaku, alasan utama maju pada kancah pilkada mendatang, semata-mata demi mewujudkan masyarakat Bireuen yang mandiri dan bermartabat. Menurutnya, tanggung jawab itu mendorongnya menerima keputusan PA menjadi Bupati Bireuen periode 2012-2017.
”Meskipun amanah ini menjadi beban berat, namun saya bersedia mencalonkan diri untuk mewujudkan harapan masyarakat membangun Bireuen yang lebih bermartabat,” ungkapnya.
Pada pidato politik perdana disampaikan di hadapan puluhan ribu masyarakat, Ruslan mengingatkan bahwa agama menganjurkan agar tidak membeda-bedakan sesama umat muslim. Sehingga, proses demokrasi yang sedang dijalani saat ini harus selalu saling menghargai segala perbedaan yang terjadi.
Dia menandaskan, keputusan PA dalam memilih H Mukhtar Abda MSi sebagai calon wakil bupati dari kalangan birokrat. Tak lain karena yang bersangkutan dinilai memiliki komitmen tinggi, untuk berjuang membela hak-hak rakyat Aceh.
“Masa depan masyarakat Bireuen harus lebih cerah, haram hukumnya bila pemimpin tak mampu membawa perubahan untuk memperbaiki nasib rakyat. Masa depan Bireuen tak boleh lagi suram seperti saat ini,” tandasnya.
Pantauan Koran ini, luapan gelombang massa saat mengikuti pesta demokrasi yang digelar Partai Aceh itu kemarin, sempat menimbulkan kemacetan sepanjang 10 kilometer di ruas jalan Medan-Banda Aceh. Ribuan sepeda motor dan ratusan kendaraan roda empat bak tertutup dan bak terbuka, menyebabkan jalan raya macet selama beberapa jam. (bah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemutahiran Data Pemilih Mulai Dilakukan
Redaktur : Tim Redaksi