Muara Enim - Amarah masyarakat terhadap pelaku kejahatan tampaknya sudah tak terbendung lagi. Dua penjambret Hp Nokia milik Dwi Sari (20), warga Kampung 7, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Kota Muara Enim, babak belur dengan kondisi mengalami luka serius di wajah dan kepalanya.
Peristiwa itu terjadi di Kampung III, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Kota Muara Enim, sekitar pukul 21.00 WIB. Kedua tersangka yang babak belur dan terkapar di jalanan itu, Sulyadi Yanto (25) dan Febri (23), semuanya warga Dusun III, Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim.
Identitas keduanya diketahui dari kartu tanda penduduk (KTP) yang ada di dompetnya. Bahkan dari dompet itu ditemukan benda ajimat berupa kertas bertuliskan huruf arab dibalut plastik. Kedua tersangka mendapat perawatan intensif di RSUD dr HM Rabbain Muara Enim, dengan pengawalan anggota Polres Muara Enim. Malang bagi tersangka Febri yang akhirnya menemui ajal (tewas,red).
Dari keduanya disita barang bukti sebuah Hp Nokia milik tersangka dan satu unit sepeda motor Honda Tiger Nopol BG 3585 OE, yang digunakan keduanya untuk menjambret. Kini kasusnya ditangani penyidik Satreskrim Polres Muara Enim.
Informasinya, malam itu korban bersama temannya mengendarai sepeda motor di Jalan Kampung 7, Kelurahan Muara Enim, Kota Muara Enim. Ketika berjalan, tiba-tiba dari arah belakang datang kedua tersangka yang juga mengendarai sepeda motor Honda Tiger menjambret HP yang dipegang korban.
Korban berupaya mengejar pelaku sambil berteriak jambret. Mendengar teriakan itu, warga setempat ramai-ramai mengejar para tersangka, yang berusaha kabur menuju Jalan Kampung 3, Kelurahan Muara Enim. Apesnya, jalan yang dilalui keduanya buntu, karena badan jalan dipasang tenda acara pernikahan.
Kedua tersangka yang tertangkap langsung dihajar massa. Selain mengeroyok keduanya, massa yang emosi juga melucuti seluruh pakaian keduanya, hingga telanjang bulat. Sebelum massa nekat, datang Piket SPK Polres Muara Enim dipimpin Aiptu Rusdi Yahya bersama anggota intel dan reskrim dipimpin Iptu Robert.
Petugas langsung mengamankan kedua tersangka dengan membawanya ke RSUD dr HM Rabbain Muara Enim, untuk menjalani perawatan. Selain itu, polisi juga mengamankan sepeda motor yang digunakan keduanya menjambret. Akan tetapi, nasib tersangka Febri tak seberuntung temannya Sulyadi Yanto. Soalnya, setelah sempat dirawat beberapa jam, Febri pun menghembuskan nafas terakhirnya. Kapolres Muara Enim AKBP Budi Suryanto SIk, membenarkan kejadian tersebut. (luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditusuk ketika Memadu Kasih
Redaktur : Tim Redaksi