jpnn.com, JAKARTA - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyemprotkan disinfektan kepada setiap pengunjung yang masuk ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/3). Langkah ini diambil sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona di Istana.
Di Istana Kepresidenan, setiap pengunjung datang, harus melewati sebuah ruangan kecil yang disediakan Paspampres. Dalam ruangan itu, disinfektan disemprotkan ke sekujur tubuh.
BACA JUGA: Suhu Tubuh di atas 37,5 Derajat Celcius Dilarang Masuk Istana
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmuddin menyebut alat itu dengan thermal chambers. Menurut dia, alat itu sebenarnya sudah tersedia di Istana Kepresidenan. Namun, butuh waktu untuk merakitnya menjadi tersusun seperti bilik lemari.
"Tujuannya seperti disampaikan Pak Achmad Yurianto bahwa sekarang coronavirus ini ada orang yang bisa terkena walau dengan gejala minimal. Alat ini minimal bisa mengecek secara fisik seseorang dan mudah-mudahan masuk ke Istana dalam keadaan steril," kata dia saat dikonfirmasi.
BACA JUGA: Menteri Budi Karya Sempat Ikut Rapat di Istana pada 11 Maret
Menurut dia, thermal chambers diletakkan di pintu gerbang masuk Kompleks Istana Kepresidenan. Selain itu, alat ini juga disediakan di jalur menuju kantor presiden yang mengarah juga ke Istana Merdeka.
"Nanti di situ ada disinfektan. Jadi orang yang masuk disemprotkan disinfektan di alat tersebut selama lima detik. Nanti juga akan dipasang thermal scanner. Jadi nanti melalui lorong untuk thermal scanner, kalau suhu tubuh aman, baru masuk disinfektan chambers," kata dia.
BACA JUGA: ODP Covid-19, Wali Kota Bogor Bima Arya Bakal di Rumah Selama 14 Hari
Sementara itu, kata Bey, pihaknya juga memberlakukan pencegahan sejak dini dari setiap pegawai Istana Kepresidenan. Setiap individu harus sering cuci tangan, olahraga teratur, makan yang bergizi dan istirahat cukup.
"Karena cara pertama mencegah penyebaran dari virus corona ini adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh," tegas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga