jpnn.com, PASURUAN - Kericuhan besar terjadi setelah laga Persekap Kota Pasuruan versus AFA Syailendra Kota Malang dalam lanjutan Liga 3 Jawa Timur berakhir di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Minggu (14/11).
Setelah Wasit Lukman Adiputra yang memimpin laga meniup peluit panjang, Persekap yang memenangi pertandingan tersebut dengan skor 2-0, merayakan kemenangan.
BACA JUGA: Cuci Tangan di Selokan, Ketua DPRD Bangka Disambar Buaya, Begini Kondisinya
Namun, salah satu pemain Persekap tiba-tiba ada yang berguling-guling menahan kesakitan. Dia adalah Muhammad Mikail Arzaq. Pemain belakang Persekap itu seperti menjadi korban serangan pemain lawan.
Pemandangan itu memicu Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki Hasan memasuki lapangan dan mendekati kapten AFA Syailendra, Ilham Wibisono.
BACA JUGA: Keren ya Mobil Dinas Baru Ketua DPRD ini, Sebegini Harganya
Sejumlah orang mengejar kapten AFA Syailendra yang memukul Ketua DPRD. Tampak juga pria berpakaian loreng ikut menendang. Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo
Radar Bromo melansir, pemain nomor punggung 10 itu tampak beberapa kali melepaskan pukulan ke arah wajah Ismail Marzuki.
BACA JUGA: Ketua DPRD Dipolisikan atas Penyerobotan Lahan, Dengar Pembelaannya
Melihat itu pemain kedua tim dan jajaran ofisial Persekap turun ke lapangan bahkan ada aparat yang terlihat sempat menendang pemain AFA Syailendra. Tendangan dan pukulan mewarnai kericuhan.
Petugas keamanan beraksi dengan cepat. Ilham Wibisono langsung dibawa ke luar lapangan dengan penjagaan ketat.
Si Kapten AFA Syailendra itu dibawa ke locker room yang dijaga ketat aparat keamanan.
Dia menerima makian dari sejumlah pendukung Persekap yang kesal. Ilham kemudian beberapa kali menyampaikan isyarat permintaan maaf. Dia merapatkan kedua tangannya di dada.
Para pemain AFA Syailendra termasuk Ilham lalu meninggalkan stadion dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan.
Akibat insiden yang terjadi, Ilham diganjar kartu merah oleh wasit.
Pelatih Kepala AFA Syailendra Suroso meminta maaf atas insiden itu. Dia juga mengakui kekalahan timnya.
"Itu (sikap memukul, red) jiwa muda, kadang rasa tidak ingin kalah itu timbul di tengah tensi pertandingan yang tinggi. Namun, ini sepak bola, harus sportif," ujar Suroso.
Kericuhan itu menjadi perhatian anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, salah satunya Mustofa, panitia disiplin Grup L.
Pria yang juga wakil ketua Komdis Asprov PSSI itu langsung mencari bukti rekaman video dan keterangan sejumlah pihak yang ada di Stadion Untung Suropati.
Apakah di laga ini bakal ada yang disanksi? "Kami masih mengumpulkan bukti-bukti untuk dilaporkan ke Komdis," katanya.
Bagaimana dengan Ismail Marzuki Hasan yang sempat terkena pukulan? Setelah insiden, dia bersama jajaran ofisial sempat ditenangkan aparat dan panpel pertandingan. Dia sempat emosi. Wajahnya tampak memerah.
Namun, saat ditanya Jawa Pos Radar Bromo, dia tampak tersenyum, enggan memerinci insiden. (tom/fun)
Redaktur & Reporter : Adek