Masuk Tim Lobi PPP, Hasrul Pilih Kawal Suara

Sabtu, 26 April 2014 – 09:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meski sudah sepakat islah, namun kelihatan komunikasi kedua kubu di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih kaku.

Setidaknya ini terlihat kemarin, sehari setelah Mukernas III di Cisarua, Bogor. Sekjen DPP PPP Romahurmuziy mengumumkan bahwa tim lobi yang dibentuk sudah mulai bekerja untuk melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka perkoalisian menghadapi pilpres 2014.

BACA JUGA: Ada Kesan, HT Ingin Ambil Posisi Wiranto

Romahurmuziy mengatakan, sesuai kesepakatan Mukernas Cisarua,  lobi ke partai-partai  lain dalam rangka koalisi diserahkan ke Majelis Musyawarah, yang terdiri dari Ketum PPP Suryadharma Ali dan sembilan orang pimpinan partai.

"Majelis Musyawarah diatur dalam pasal 56 ART PPP yang terdiri atas ketua plus "wali songo" yaitu sembilan orang pucuk pimpinan partai," papar Romi, dalam keterangan persnya di Jakarta, kemarin (25/4).

BACA JUGA: Inilah Para Politisi Beken yang Tumbang

Kesembilan pimpinan yakni empat waketum (Hasrul Azwar, Suharso Monoarfa, Emron Pangkapi, Lukman Saifudin), Sekjen Romi, Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zubair, Ketua Majelis Pertimbangan KH Zarkasih Nur, Ketua Pakar Barlianta Harahap, dan Ketua Mahkamah Partai Chozin Chumaidy.

Nah, rupanya Hasrul sendiri tidak tahu-menahu mengenai pembentukan tim lobi itu. Ketua Fraksi PPP di DPR itu juga tidak tahu jika dirinya masuk anggota tim lobi.

BACA JUGA: Rieke Terbanyak, Dede Yusuf Peringkat Tiga

Romi juga mengatakan bahwa lobi-lobi dimulai kemarin. Namun, ternyata Hasrul malah berada di Medan, sejak Kamis (24/4).

Terang-terangan, pria yang cukup dekat dengan kalangan wartawan di Senayan itu menganggap lebih penting mengawal proses rekapitulasi suara pileg.

"Saya sudah dua hari ini Medan. Ini lebih penting karena menyangkut masa depan saya," ujar politisi senior asal Sumut itu saat dihubungi JPNN dari Jakarta.

Apakah di Medan disempatkan bertemu dengan pengurus DPW PPP pimpinan Fadli Nursal? Hasrul menjawab tidak. "Kan ketua (Fadli Nursal) masih di Jakarta," ujarnya.

Sebagai anggota tim lobi PPP, partai mana yang akan didekati pertama kali? Hasrul tidak langsung menjawab. "Ya nanti tergantung lobi politik, yang tidak lepas dari kepentingan politik dan tawar-menawar. Ya nanti dijajaki semua dulu," ujar Hasrul.

Romi sendiri mengatakan, sesuai fatwa islah Majelis Syariah, PPP kembali ke titik nol kilometer terkait koalisi.

"Mulai hari ini PPP melakukan pendekatan komunikasi secara proaktif mengingat dua pekan terakhir kami berkonsentrasi pada penyelesaian masalah internal," kata Romi.

Dikatakan, PPP dengan modal sekitar 45-50 kursi di DPR, punya peluang yang sama, bisa bergabung dengan semua poros yang sudah muncul. Pasalnya, syarat mengusung capres-cawapres minimal 112 kursi di DPR.

"Baik kepada poros Jokowi, Prabowo, Aburizal Bakrie, maupun poros keempat bersama Partai Demokrat," ucap Romi. (sam/dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurul Arifin, Ikang, Andre Hehanusa, Gagal ke Senayan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler