Masuk UT, Lulusan SMA/SMK Bisa Loncat Beberapa Semester, Ini Mekanismenya

Selasa, 24 Mei 2022 – 21:11 WIB
Warek bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Dr. Rahmat Budiman, S.S., M.A.diapit Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com., dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains Teknologi Dr. Ernik Yuliana, S.Pi., M.T., Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Universitas Terbuka (UT) terus melebarkan sayapnya demi mencapai target 1 juta mahasiswa. Tahun ini, perguruan tinggi negeri (PTN) di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini menargetkan 500 ribu mahasiswa.

Berbagai upaya yang dilakukan UT adalah dengan menarik minat kaum milenial lewat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Kolaborasi Unperba dan UT di Bidang Teknologi Informasi

Wakil Rektor bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Dr. Rahmat Budiman, S.S., M.A., mengatakan RPL ini untuk mendukung program Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. UT menyelenggarakan RPL untuk masyarakat melanjutkan pendidikan formal.

Namun, dia menegaskan, RPL di UT bukan untuk cuci gudang dan menampung mahasiswa yang tidak diterima di perguruan tinggi lainnya.

BACA JUGA: Rektor UT Bangga Jumlah Mahasiswa Bertambah Pesat, Dapat Rekor MURI Juga

"RPL ini mekanismenya cukup ketat ya, jadi tidak asal potong SKS," kata Rahmat seusai talk show melalui UT Radio, Selasa (24/5).

Dia memaparkan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan SMA/SMK untuk tahun ini sebanyak 3,6 juta.

BACA JUGA: UT Gelar Lomba Esai, Berhadiah Total Puluhan Juta Rupiah

Nah, banyak lulusan SMA/SMK yang berprestasi, tetapi tidak lanjut. Itu sebabnya sertifikat, pengalaman, prestasi bisa direkognisi UT berupa pembebasan mata kuliah.

Dia mencontohkan Chandra Wijaya, peraih medali emas Olimpiade berhasil mendapatkan rekognisi 25 SKS atau setara dua semester.

"Jadi, Chandra Wijaya bisa loncat langsung ke semester tiga berkat prestasi luar biasa yang diperolehnya," terangnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com. mengungkapkan RPL UT khusus untuk program S1. Terdapat 30 program studi yang bisa diajukan untuk RPL.

Dalam menjalankan RPL, lanjutnya, UT berpedoman pada Permendikbud 41/2021 tentang RPL. Ada asesmennya, tidak ugal-ugalan, tidak asal potong SKS.

Selain itu, asesmennya dilakukan oleh dosen yang paham soal RPL, keilmuan prodi, dan kompeten.

Riana menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa diperoleh lewat program RPL ini. "RPL mempersingkat waktu, tidak kuliah di UT dari nol," ujarnya.

Namun, menurut Riana, untuk prestasi luar biasa yang diberikan RPL minimal skala nasional. Mereka pun hanya mendapatkan pembebasan mata kuliah dasar.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains Teknologi Dr. Ernik Yuliana, S.Pi., M.T., mengungkapkan, dalam RPL mata kuliah yang bisa dibebaskan maksimal 70 persen.

Dia kemudian mencontohkan di program studi Agribisnis RPL-nya sampai 70 persen untuk para alumni D3.

"Para penyuluh pertanian,, peternakan, perikanan lulusan D3 yang ingin mendapatkan S1 mengajukan RPL 70 persen," ucapnya.

Untuk tahun ini, lanjut Ernik, sebanyak 28.395 yang mendapatkan RPL dari jumlah mahasiswa baru yang  mendaftar (RPL) 63.687. 

"Kami terus melakukan sosialisasi mengenai RPL ini lewat UT Radio dengan harapan makin banyak masyarakat yang bergabung dengan UT," pungkas Ernik. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler