Masuknya Prabowo ke Pemerintahan Jokowi Bikin Citra Gerindra Menurun di Sumbar

Jumat, 06 November 2020 – 23:01 WIB
Partai Gerindra. Foto : Website Gerindra

jpnn.com, PADANG - Pengamat Arifki Chaniago menyebutkan masuknya Prabowo Subianto ke dalam pemerintahan Jokowi mengakibatkan turunnya citra Gerindra di Sumatera Barat.

“Jadi ada anggapan di Gerindra bahwa dengan Prabowo menang di 2019, itu juga berdampak di Pilkada 2020, saya jawab tidak,” kata Arifki.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Khawatir Hal Buruk akan Menimpa Habib Rizieq saat Pulang, Kapitra Ampera Sentil Mahfud MD

Arifki menilai anggapan yang menyebut kemenangan Prabowo di Pemilu 2019 di Sumatera Barat bisa menjadi batu loncatan bagi Gerindra di Pilkada 2020 merupakan pendapat yang salah.

Karena, menurut Arifki, saat ini di Sumatera Barat sedang dilakukan pemilihan gubenur bukan pemilihan presiden.

BACA JUGA: Program Sumbar Berkah dari Mulyadi-Ali Mukhni Disambut Antusias Para Guru Agama

“Orang Sumbar memilih gubernur bukan memilih presiden,” kata Arifki.

Arifki menyebutkan, meski saat ini Andre Rosiade membagikan sejuta masker bergambar Prabowo, hal itu tidak akan memengaruhi masyarakat Sumatera Barat.

BACA JUGA: Mulyadi-Ali Mukni Punya 3 Program Unggulan untuk Masyarakat Sumbar

“Itu nggak ngaruh itu. Karena sekarang memilih Gubernur,” ucap Arifki.

Arifki menyebutkan hal itu tidak berpengaruh karena seperti yang disampaikan hasil survei Poltracking Indonesia, bahwa orang Sumatera Barat memilih dengan ketokohannya.

“Sebanyak 60 persen lebih orang Minang itu memilih seseorang karena ketokohan, ketokohannya, berarti dalam poin selanjutnya adalah karena partai politik, PAN, Demokrat diuntungkan dengan ini,” jelas Arifki.

Menurut Arifki lagi, alasan kedua di Sumatera Barat memilih adalah karena faktor ketua partai.

“Yang kedua, orang memilih alasannya karena faktor ketua partai. Pak Mulyadi dan Ali Mukhni adalah ketua DPW. Diuntungkan keduanya. Semua faktor alasan orang Minang memilih tuh diuntungkan di Pak Mulyadi sama Ali Mukhni,” sambung Arifki.

Arifki menjelaskan, bahwa saat pemilihan Presiden 2019 lalu masyarakat Minang memilih Prabowo karena saat itu sudah tidak ada pilihan lain.

“Jadi memang bahwa orang Minang milih Prabowo itu karena memang nggak suka dengan Jokowi. Karena enggak ada pilihan gitu. Karena dua calon kan,” kata Arifki.

Arifki kemudian menjelaskan bahwa dengan masuknya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi justru menurunkan citra Gerindra di Ranah Minang.

“Ketika Prabowo masuk ke pemerintahan artinya bahwa antipati orang Minang ke Gerindra akan timbul. Sehingga pilihan politik ke Gerindra itu pasti berkurang gitu. Apalagi mereka juga nggak lagi memilih Prabowo. Mereka lagi memilih gubernur,” tutur Arifki. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler