jpnn.com - MAKKAH - Jemaah haji berkantong supertebal harus berjuang untuk bermalam di tenda mewah di Mina seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini Pemerintah Arab Saudi melarang industri penyewaan tenda istimewa tersebut. Meski begitu, masih banyak pebisnis Saudi yang mencoba mengakalinya. Salah satunya, Saad Qurashi, 48. Dia menyewakan tenda VIP dengan dua tempat tidur seharga USD 7.000 (Rp 102,7 juta) per malam. Salah satu yang menyewa adalah seorang menteri dari Jordania.
Sekilas seperti tidak ada perbedaaan antara tenda itu dengan tenda jemaah haji pada umumnya. Dalamnya juga tidak terlalu mewah. Hanya ada kamar mandi kecil, lemari, tempat tidur tebal, serta dinding sementara berwarna putih. Yang dijual di tenda eksklusif tersebut memang bukan hanya fasilitas, tetapi yang terpenting adalah privasi.
BACA JUGA: Bom Mobil di Dekat Kediaman Presiden Somalia Tewaskan Tujuh Orang
“Ini sangat berbahaya dan melanggar aturan dari pertahanan sipil Saudi. Jika ada kebakaran, dinding yang dibangun akan menahan air dari semprotan yang telah diinstal di sekeliling Mina,'' ujar salah seorang pekerja di tenda di Mina.
Pada 1997 memang pernah terjadi kebakaran. Korban tewas mencapai ratusan orang. Karena itulah, saat ini seluruh tenda dibuat dari fiberglass dan dilapisi teflon untuk mencegah kebakaran.
BACA JUGA: Ogah Diintervensi Pemerintah, Dua Menteri Turki Ini Mundur
Meski terlihat biasa, tenda mewah tersebut sejatinya jauh lebih istimewa daripada tenda yang digunakan jutaan jemaah haji lainnya. Ada 100 ribu tenda putih yang digunakan tamu Allah dari berbagai belahan dunia. Di tenda kelas biasa itu biaya sewa per jamaah mencapai USD 500 (Rp 7,3 juta). Satu tenda bisa dihuni hingga 50 orang.
Bukan tanpa alasan Pemerintah Saudi melarang tenda mewah tersebut. Alasan pertama, tentu saja memakan tempat. Luas wilayah Mina mencapai 20 kilometer persegi. Diperkirakan, masing-masing jamaah hanya mendapatkan jatah kurang dari 2 meter persegi. Karena itulah, satu tenda diisi puluhan orang.
BACA JUGA: Tiga Turis Asing dan Satu Warga Lokal Diculik saat Liburan di Pulau Wisata Ini
''Tenda mewah tersebut juga melanggar makna dari ibadah haji yang seharusnya tentang kesabaran dan penyerahan diri terhadap Allah,'' ucap pihak Kementerian Haji Arab Saudi.
Pada puncak ibadah haji di Mina, seluruh jemaah dari seluruh dunia memang menggunakan baju yang sama dan meninggalkan seluruh kemewahan duniawi.
Larangan tenda mewah akhirnya diberlakukan setelah beberapa pebisnis menyewakan tenda seharga USD 10 ribu (Rp 146,7 juta) per orang. Di tenda itu, jemaah diberi fasilitas jacuzzi, laundry, dan sajian makan dengan konsep buffet selama 24 jam. Harga tersebut setara dengan sewa kamar presidential suite milik The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, atau presidential suite dari Hotel Indonesia Kempinski yang memiliki kamar antipeluru.
''Pemerintah sudah lama mencoba menjaga kondisi Mina sealami mungkin, tapi setiap waktu menjadi kian tidak mungkin,'' kata Saad Qurashi.
Sebab, setiap tahunnya jumlah jemaah haji terus bertambah. Pemerintah Saudi baru-baru ini membangun enam tower di dekat tenda-tenda di Mina untuk mengakomodasi melonjaknya jamaah. Masing-masing tower memiliki kapasitas 1.500 jamaah. Qurashi menyewa seluruh tower tersebut seharga USD 16 juta (Rp 234,9 miliar) per tahun. Dia lantas menyewakannya lagi kepada para jamaah haji USD 3 ribu (Rp 44 juta) per ruangan. (Aljazeera/New Europe/sha/c20/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Inggris yang Melintas di Sirkuit F1 Singapura Itu Divonis 6 Bulan Penjara
Redaktur : Tim Redaksi