Masyaallah, Dua Kecamatan di Tanah Laut Ini Terparah Dilanda Banjir

Minggu, 17 Januari 2021 – 02:50 WIB
Anggota Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Bumi Makmur. (ANTARA/Polrestanahlaut).

jpnn.com, TANAH LAUT - Kurau dan Bumi Makmur merupakan dua kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang terparah dilanda banjir. Ketinggian air di kedua wilayah itu mencapai 2 meter.

"Dua kecamatan ini paling membahayakan keselamatan warga sehingga kami lakukan evakuasi besar-besaran dalam tiga hari terakhir," kata Bupati Tanah Laut Sukamta di Pelaihari, Sabtu (15/1).

BACA JUGA: Tolong, Warga Pengungsi Banjir Kalsel Butuh Sejumlah Bantuan Ini

Anggota Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Kurau. (ANTARA/Polrestanahlaut).

BACA JUGA: Ulama Banten Pernah Ditelepon Jam 2 Malam oleh Komjen Listyo Sigit

Masyarakat di dua kecamatan itu terpaksa diungsikan ke beberapa desa di kecamatan tetangga, yakni Kecamatan Tambang Ulang.

Di lokasi itu juga telah didirkan posko pengungsian dan dapur umum. Sebagian pengungsi lainnya juga ditempatkan di Kecamatan Pelaihari.

BACA JUGA: Naikkan Saja Gaji PNS, TNI, Polri, Pensiunan Hingga 125%

Sukamta menyebutkan, banjir awal tahun ini merupakan yang terbesar selama 34 tahun dia tinggal di kabupaten berjuluk Bumi Tuntung Pandang itu.

Sejauh ini dilaporkan hanya tiga kecamatan yang relatif aman dari banjir meski juga terjadi kenaikan debit air, yaitu Kecamatan Batu Ampar, Jorong dan Kintap.

Sementara delapan kecamatan lainnya semua terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, yaitu Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau, Bumi Makmur, Pelaihari, Panyipatan, Takisung dan Bajuin.

"Total ada sekitar 4.000 rumah terdampak dengan 13.000 jiwa diungsikan. Sebagian masih ada yang bertahan di rumahnya namun tetap kita imbau agar mau dievakuasi jika kondisinya tidak memungkinkan lagi," jelas Sukamta.

Banjir yang melanda daerah itu tidak hanya merendam pemukiman penduduk, tetapi juga memutus dua jembatan vital yang menjadi akses warga.

Kedua jembatan itu berada di jalan nasional penghubung Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan menuju Kota Pelaihari, ibu kota kabupaten, serta jembatan penghubung Kecamatan Kurau dan Takisung.

Putusnya jembatan di Takisung ini membuat dua desa terisolir yaitu Tabanio dan Pagatan Besar, sehingga tim SAR gabungan berupaya segera menyelamatkan warga untuk dievakuasi.

Sukamta mengatakan perlu langkah serius dari pemerintah daerah dibantu semua elemen baik TNI-Polri, Basarnas hingga sukarelawan yang bahu-membahu dalam penanggulangan bencana banjir tersebut.

"Fokus kami ada tiga, yakni rakyat harus selamat, rakyat tidak boleh kelaparan dan rakyat harus sehat," ucap Sukamta.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan bantuan penanggulangan melalui Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang datang ke daerah itu pada Sabtu.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler