Menurut laporan lembaga kesehatan di Australia Selatan, komunitas Aborijin dan Selat Torres menjadi semakin nyaman untuk membahas tentang kesehatan mental.

Sementara sektor ini tengah berjuang untuk menemukan profesional kesehatan terlatih asal Aborijin, Kepala Eksekutif lembaga kesehatan Aborijin di wilayah Mount Gambire ‘Pangula Mannamurna’, David Copley, mengatakan, zaman telah berubah.

BACA JUGA: Polisi Australia dan Selandia Baru Kampanyekan Perang terhadap KDRT

Ia mengatakan, masyarakat tak lagi takut akan stigma kesehatan jiwa sebagaimana sikap mereka di masa lalu.

"Ini adalah sesuatu yang tak kita bicarakan secara terbuka sebagai masyarakat dan kita tak melakukannya di masa lalu tapi kita semakin baik dalam hal itu," ujarnya.

BACA JUGA: Perawat Australia Tak Lelah Dampingi Pasien Gangguan Jiwa selama 28 Tahun


Staf lembaga kesehatan Aborijin ‘Pangula Mannamurna’ di Mount Gambier.

Ia menyambung, "Semakin terbuka semakin ia ada di jalur utama, semakin terbuka posiisnya di dalam budaya Aborijin."

BACA JUGA: Balikpapan Ikut Ramaikan Pertandingan Final Footy Australia

Pria asal Kaurna Peramangk itu adalah satu-satunya yang menjadi perawat kesehatan mental Aborijin di Australia Selatan.

Ia mengatakan, layanan kesehatan dilengkapi dengan lebih baik untuk melayani masyarakat di tenggara setelah seorang pekerja sosial senior, baru-baru ini, memperoleh kualifikasi tambahan.

Hal ini memungkinkan dokter untuk mengatasi rujukan kesehatan mental bagi fasilitas tersebut.

"Hal ini juga memberi kami seseorang yang sadar akan kebutuhan budaya, telah bekerja di daerah ini dan memiliki kualifikasi untuk mengatakan kepada masyarakat, 'hei, jika Anda mengalami kesulitan merujuk, buatlah kami perhentian pertama bagi orang-orang Aborijin, karena kami memiliki keahlian," sebut David.

Ia mengatakan, butuh waktu lama untuk mendukung para stafnya melalui budaya, kejuruan, kesehatan mental dan pelatihan keterampilan keluarga.

Ia mengungkapkan, di samping proses yang panjang, ia berharap agar lebih banyak stafnya mendapatkan kualifikasi yang sama.

"Dalam jangka panjang, kami ingin melihat lebih banyak praktisi kesehatan mental kami melalui proses itu dan mendapat pengalaman itu, keterampilan bekerja dengan orang-orang Aborijin sehingga kami bisa memberikan manajemen kasus yang lebih, layanan klien yang lebih baik," utaranya.

Isu budaya jauhkan pasien dari dokter

David mengatakan, banyak orang Aborijin tidak berurusan dengan masalah kesehatan mental mereka karena mereka menolak untuk bertemu dokter kebanyakan.

Ia menyebut, banyak orang mencari perawatan yang sesuai dengan budaya, dari praktisi yang memahami penyebab masalah kesehatan mental bagi orang Aborijin.

"Di Mount Gambier, kami memiliki jumlah besar generasi hilang, banyak trauma trans-generasi dan jika Anda seorang praktisi utama hal itu mungkin sesuatu yang tak Anda kenal," jelas David.

Ia meneruskan, "Kami memiliki persentase yang cukup tinggi di sini dan itu adalah karena orang-orang diambil dari berbagai bagian di sekitar Australia Selatan dan pindah ke Mount Gambier atau ke Coorong, dan berakhir di sini, sehingga ini menjadi masalah yang cukup kompleks.

"Hal lain yang tak kami bicarakan - yang berkontribusi ke hal itu juga, dan kami suka berpikir itu mati di negeri ini, tapi nyatanya tidak - adalah rasisme," tambahnya.

David mengatakan, pelayanan kesehatan Aborijin sangatlah penting.

"Anda tak dinilai karena kebanyakan dari kami yang bekerja di sini punya pengalaman pribadi atau memiliki anggota keluarga di posisi itu," kemukanya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Acara Festival Indonesia Terbesar di Australia Kembali Digelar di Adelaide

Berita Terkait