jpnn.com, PONTIANAK - Masyarakat Adat Nusantara mendeklarasikan dukungan untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin maju sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024.
Menurut Koordinator Deklarasi Masyarakat Adat Nusantara Lianus, Gus Muhaimin atau yang dia panggil Ujang Imin sudah saatnya maju sebagai Capres 2024 karena dianggap sosok yang terdepan melindungi dan menjaga masyarakat adat.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Usulkan Tunda Pemilu tetapi Rajin Hadiri Deklarasi Pencapresan
“Kami mendukung Ujang Imin untuk maju sebagai Capres 2024, setelah melihat rekam jejaknya yang selalu mendorong terwujudkannya UU Masyarakat Adat, Beliau bisa menjaga adat budaya termasuk adat budaya Dayak," ucap Lianus di Pontianak (4/3).
Lianus mendeklarasikan dukungan untuk Gus Muhaimin dengan mengenakan pakaian adat lengkap dan ritual Dayak. Dia juga menitipkan masa depan masyarakat adat agar selalu diperjuangkan oleh wakil ketua DPR RI itu.
BACA JUGA: Kasus Dugaan Perbudakan Seksual, AKBP M Dinilai Bikin Malu Polri
Dia mengatakan penghargaan terhadap nilai-nilai adat yang kaya dengan kearifan lokal dari Sabang sampai Merauke merupakan nilai yang dibutuhkan dunia dalam menjaga kelestarian alam.
"Agar bencana tidak mengancam kehidupan manusia, agar pembangunan mempertimbangkan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat adat. Ini yang kami titipkan sebagai tugas sejarah kepada Ujang Imin," tutur Lianus.
BACA JUGA: Detik-Detik Pak Guru IL dan Mbak IA Masuk Toilet Musala, Warga Mengikuti, Gempar
Menurut dia, pembangunan sering kali bukan hanya meninggalkan kehancuran, tetapi juga menyingkirkan penghidupan dan memiskinkan masyarakat adat.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa pembangunan masa kini harus mampu membawa keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi, sosial, keberlangsungan alam, dan masa depan generasi berikutnya.
"Kami melihat Ujang Imin sangat menjiwai dan mampu mewujudkan konsep pembangunan masa kini tersebut. Kami titip masa depan Indonesia dan masyarakat adat kepada beliau," tutur Lianus. (adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam