Masyarakat Argentina: Terima Kasih, Bagi Saya Diego Segalanya!

Kamis, 26 November 2020 – 10:59 WIB
Sejumlah penggemar berkumpul di luar Stadion Diego Armando Maradona, Buenos Aires, Argentina, selepas kabar meninggalnya legenda sepak bola Diego Maradona pada Rabu (25/11/2020). (ANTARA/REUTERS/Magali Druscovich)

jpnn.com, ARGENTINA - Masyarakat Argentina sangat kehilangan atas wafatnya legenda sepak bola dunia Diego Maradona.

Presiden Argentina Alberto Fernandez pun menetapkan tiga hari masa berkabung.

BACA JUGA: Maradona Tutup Usia, Napoli Berencana Melakukan Ini Untuk Mengenang Jasanya

Sejumlah suporter sang legenda berkumpul di jalan-jalan kota Buenos Aires, menyusul kabar kepergian Maradona dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung.

Di dekat markas bekas klub Maradona, Buenos Aires, tampak sejumlah penggemar menaruh karangan bunga duka cita.

BACA JUGA: Perjalanan Hidup Maradona: Dari Sepak bola, Wanita Hingga Narkoba, Selamat Jalan!

Sebagian lainnya turut berkerumun di San Andres dekat rumah Maradona juga di La Plata, kota yang tak jauh dari Buenos Aires, di mana sang legenda menghabiskan waktu sebagai direktur teknis klub Gimnasia y Esgrima.

Sementara itu, sebuah banner digital yang biasanya digunakan untuk informasi transformasi publik kini dihiasi ucapan "Terima kasih, Diego."

BACA JUGA: Ini Dia Penyelamat Juventus Lolos 16 Besar Liga Champions, Bukan Ronaldo!

"Diego adalah yang terbaik di sini, selamanya. Saya bertemu istri pada 1986 ketika Diego mencetak gol Tangan Tuhan-nya," kata Jose Luis Shokiva, warga Buenos Aires berusia 53 tahun.

Ia merujuk pada gol Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

"Sejujurnya, bagi saya Diego adalah segalanya. Sebagai suporter Boca dan Argentina, ia adalah sosok terhebat. Apa yang terjadi menimbulkan kesedihan mendalam," ujar Shokiva yang mengenakan kaos bersematkan wajah Maradona.

Maradona kesohor di dunia sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, tetapi di tanah kelahirannya ia dipuja-puja tak ubahnya tuhan.

El Dios atau Tuhan adalah julukan yang disematkan kepadanya dari penggemar lokal Argentina, yang kebetulan bisa dipelesetkan dari El Diez atau 10, nomor punggung yang dikenakannya.

"Saya sangat sedih, ia mewarnai masa kecil saya hingga dewasa," kata Mariela Barg seorang pengacara di Buenos Aires.

"Ia begitu lekat dengan sesuatu yang amat identik dengan Argentina, sepak bola, dan kini ia telah pergi," pungkasnya.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler