Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Surabaya Ternyata Belum dapat Bantuan

Sabtu, 18 September 2021 – 06:10 WIB
Warga Surabaya yang mengaku belum mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya meski masuk golongan MBR dan DTKS. Foto: Dok. Diana

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini ternyata masih ada warga yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir ini di Surabaya padahal digolongkan dalam masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Seperti pengakuan Hoiroti serta Djuwariyah yang mengalami hal tersebut. Warga Kedung Cowek dan Bulak Setro Utara itu mengaku kebingungan terkait status dan minimnya informasi yang diterima. 

Hal itu disampaikan keduanya kepada sukarelawan pendamping masyarakat bernama Diana. Dia juga mengaku kebingungan dengan pendataan dari Pemkot Surabaya.

Banyak warga yang ditemuinya tidak mendapatkan bantuan meski berstatus MBR dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kasusnya macam-macam. Ada yang tiba-tiba tidak tergolong MBR. Padahal sebelumnya masuk dan dari pantauan saya tidak berubah kondisi ekonominya" ujar dia, Jumat (17/9).

Diana menyebut Hoiroti sudah tidak mendapatkan banfuan sejak Desember 2020. Pekerjaannya sebagai penjual jamu di pasar membuatnya makin tertekan dengan aturan PPKM

"Kalau Ibu Djuwariyah tidak terdaftar MBR, tetapi sebagai DTKS. Dia bekerja di gudang kertas dengan penghasilan harian Rp 40 ribu. Kami bingung mengadu ke siapa," kata dia.

Warga lainya yang ditemukan Diana yakni Kalimah warga Bulak Rukem Timur. Dia masuk MBR dan tergabung dalam DTKS, tetapi tidak mendapat bantuan sejak tahun lalu. 

"Heran juga sih, Ibu Kalimah ini terdaftar dua-duanya, tetapi tidak mendapat bantuan semenjak Juli 2020 lalu," imbuh dia. 

Meski tidak terlalu besar, bantuan dari pemerintah tersebut dapat menyambung kelangsungan hidup warga ditengah aturan PPKM yang secara tidak langsung memangkas penghasilan mereka.

"Mereka sangat butuh itu," tegas dia. 

Menurut dia, warga mempertanyakan statusnya dan bantuan apa saja yang didapat. Warga meminta Pemkot Surabaya serius dalam menangani hal ini.

"Mereka (warga,red) terus bertanya. Para pendamping bingung mau jawab apa. Keluhan soal bantuan sudah diajukan, tetapi tetap tidak bisa keluar," ucap Diana. (mcr12/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA JUGA: Ditagih Uang Seragam Rp 1,5 juta, Keluarga Miskin Mengadu ke DPRD


Redaktur : Natalia
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler